Friday, December 12, 2008

7 Ayat Penting

Barang siapa hafal tujuh kalimat, ia terpandang mulia di sisi Allah
dan Malaikat serta diampuni dosa-dosanya walau sebanyak busa dilaut.

1. Mengucap Bismillah pada tiap-tiap hendak melakukan sesuatu.
2. Mengucap Alhamdulillah pada tiap-tiap selesai melakukan sesuatu.
3. Mengucap Astagfirullah jika lidah terselip perkataan yang tidak patut
4. Mengucap Insya Allah jika merencanakan berbuat sesuatu di hari esok.
5. Mengucap La haula wala kuwwata illa billah jika menghadapi
sesuatu tak disukai dan tak diingini.
6. Mengucap inna lillahi wa inna ilaihi rajiun jika menghadapi dan
menerima musibah.
7. Mengucap La ilaha illa Allah Muhammad Rasulullah sepanjang siang
dan malam sehingga tak terpisah dari lidahnya

dari tafsir Hanafi,

mudah-mudahan ingat, walau lambat-lambat mudah-mudahan
selalu,walau sambil lalu mudah-mudahan jadi a'malan biasa

Friday, December 5, 2008

Keluasan Neraka


Yazid Arraqqasyi dari Anas bin Malik ra. berkata: Jibrail datang kepada Nabi saw pada waktu yg ia tidak biasa datang dalam keadaan berubah mukanya,
maka ditanya oleh nabi s. a. w.:
"Mengapa aku melihat kau berubah muka?"
Jawabnya: "Ya Muhammad, aku datang kepadamu di saat Allah menyuruh supaya
dikobarkan penyalaan api neraka, maka tidak layak bagi orang yang mengetahui bahawa neraka Jahannam itu benar, dan siksa kubur itu benar, dan siksa Allah
itu terbesar untuk bersuka-suka sebelum ia merasa aman daripadanya.

" Lalu nabi s. a. w. bersabda: "Ya Jibrail, jelaskan padaku sifat Jahannam."
Jawabnya: "Ya. Ketika Allah menjadikan Jahannam, maka dinyalakan selama seribu tahun, sehingga merah, kemudian dilanjutkan seribu tahun sehingga putih, kemudian seribu tahun sehingga hitam, maka ia hitam gelap, tidak pernah padam nyala dan baranya.
Demi Allah yg mengutus engkau dengan hak, andaikan terbuka sebesar lubang jarum nescaya akan dapat membakar penduduk dunia semuanya kerana panasnya. Demi Allah yg mengutus engkau dengan hak, andaikan satu baju ahli neraka itu digantung di antara langit dan bumi nescaya akan mati penduduk bumi kerana panasnya.
Demi Allah yg mengutus engkau dengan hak, andaikan satu pergelangan dari rantai yang disebut dalam Al-Qur'an itu diletakkan di atas bukit, nescaya akan cair sampai ke bawah bumi yang ke tujuh.
Demi Allah yang mengutus engkau dengan hak, andaikan seorang di hujung barat tersiksa, nescaya akan terbakar orang-orang yang di hujung timur kerana sangat panasnya,
Jahannam itu sangat dalam dan perhiasannya besi, dan minumannya air panas campur nanah, dan pakaiannya potongan-potongan api.
Api neraka itu ada tujuh pintu, tiap-tiap pintu ada bahagiannya yang tertentu dari orang laki-laki dan perempuan.

" Nabi s. a. w. bertanya: "Apakah pintu-pintunya bagaikan pintu-pintu rumah kami?"
Jawabnya: "Tidak, tetapi selalu terbuka, setengahnya di bawah dari lainnya, dari pintu ke pintu jarak perjalanan 70,000 tahun, tiap pintu lebih panas dari yang lain 70 kali ganda." (nota kefahaman: iaitu yang lebih bawah lebih
panas)
Tanya Rasulullah s. a. w.: "Siapakah penduduk masing-masing pintu?" Jawab Jibrail: "Pintu yg terbawah untuk orang-orang munafik, dan orang-orang
yang kafir setelah diturunkan hidangan mukjizat nabi Isa a. s. serta keluarga Fir'aun sedang namanya Al-Hawiyah.
Pintu kedua tempat orang-orang musyrikin bernama Jahim,
Pintu ketiga tempat orang shobi'in bernama Saqar.
Pintu ke empat tempat Iblis dan pengikutnya dari kaum majusi bernama Ladha, Pintu kelima orang yahudi bernama Huthomah.
Pintu ke enam tempat orang nasara bernama Sa'eir.
" Kemudian Jibrail diam segan pada Rasulullah s. a. w. sehingga ditanya: "Mengapa tidak kau terangkan penduduk pintu ke tujuh?"
Jawabnya: "Di dalamnya orang-orang yg berdosa besar dari ummatmu yg sampai
mati belum sempat bertaubat."
Maka nabi s. a. w. jatuh pengsan ketika mendengar keterangan itu, sehingga Jibrail meletakkan kepala nabi s. a. w. dipangkuannya sehingga sedar kembali dan sesudah sedar nabi saw bersabda: "Ya Jibrail, sungguh besar
kerisauanku dan sangat sedihku, apakah ada seorang dari ummat ku yang akan masuk ke dalam neraka?"
Jawabnya: "Ya, iaitu orang yg berdosa besar dari ummatmu."
Kemudian nabi s. a. w. menangis, Jibrail juga menangis, kemudian nabi s. a. w. masuk ke dalam rumahnya dan tidak keluar kecuali untuk sembahyang kemudian kembali dan tidak berbicara dengan orang dan bila sembahyang selalu menangis dan minta kepada Allah.

(dipetik dari kitab "Peringatan Bagi Yang Lalai") Dari Hadith Qudsi: Bagaimana kamu masih boleh melakukan maksiat sedangkan kamu tak dapat bertahan dengan panasnya terik matahari Ku.
Tahukah kamu bahawa neraka jahanamKu itu:
1. Neraka Jahanam itu mempunyai 7 tingkat
2. Setiap tingkat mempunyai 70,000 daerah
3. Setiap daerah mempunyai 70,000 kampung
4. Setiap kampung mempunyai 70,000 rumah
5. Setiap rumah mempunyai 70,000 bilik
6. Setiap bilik mempunyai 70,000 kotak
7. Setiap kotak mempunyai 70,000 batang pokok zarqum
8. Di bawah setiap pokok zarqum mempunyai 70,000 ekor ular
9. Di dalam mulut setiap ular yang panjang 70 hasta mengandungi lautan racun yang hitam pekat.
10. Juga di bawah setiap pokok zarqum mempunyai 70,000 rantai
11. Setiap rantai diseret oleh 70,000 malaikat

Mudah-mudahan dapat menimbulkan keinsafan kepada kita semua.

Wallahua'lam.
Al-Quran Surah Al- Baqarah Ayat 159 maksud terjemahannya
Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah Kami turunkan dari keterangan-keterangan dan petunjuk hidayat, sesudah Kami menerangkannya
kepada manusia di dalam Kitab Suci, mereka itu dilaknat oleh Allah dan dilaknat oleh sekalian makhluk.

Dari Abdullah bin 'Amr R. A, Rasulullah S. A. W bersabda:" Sampaikanlah pesanku biarpun satu ayat...

Wednesday, December 3, 2008



Click here to get The Alpha Male Secret Library

Cinta Rasul

Airmata Rasulullah

Detik-detik Rasulullah SAW Menghadapi Sakaratul Maut

Kisah tentang cinta yang sebenar-benar cinta yang dicontohkan Allah melalui kehidupan Rasul-Nya. Pagi itu, walaupun langit telah mulai menguning, burung -burung gurun enggan mengepakkan sayap. Pagi itu,Rasulullah dengan suara terbatas memberikan kutbah,
"Wahai umatku, kita semua ada dalam kekuasaan Allah dan cinta kasih-Nya.
Maka taati dan bertakwalah kepada-Nya. Kuwariskan dua perkara pada kalian,
Al Qur'an dan sunnahku. Barang siapa mencintai sunnahku, bererti mencintai aku dan kelak orang-orang yang mencintaiku, akan masuk syurga bersama-sama aku."
Khutbah singkat itu diakhiri dengan pandangan mata Rasulullah yang tenang dan penuh minat menatap sahabatnya satu persatu. Abu Bakar menatap mata itu dengan berkaca-kaca, Umar dadanya naik turun menahan nafas dan tangisnya. Usman menghela nafas panjang dan Ali menundukkan kepalanya dalam-dalam. Isyarat itu telah datang, saatnya sudah tiba........!

"Rasulullah akan meninggalkan kita semua,"keluh hati semua sahabat kala
itu. Manusia tercinta itu, hampir selesai menunaikan tugasnya didunia.
Tanda-tanda itu semakin kuat, tatkala Ali dan Fadhal dengan cergas
menangkap Rasulullah yang berkeadaan lemah dan goyah ketika turun dari
mimbar. Disaat itu, kalau mampu, seluruh sahabat yang hadir di sana pasti
akan menahan detik-detik berlalu.

Matahari kian tinggi, tapi pintu rumah Rasulullah masih tertutup. Sedang didalamnya, Rasulullah sedang terbaring lemah dengan keningnya yang berkeringat dan membasahi pelepah kurma yang menjadi alas tidurnya. Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seorang yang berseru mengucapkan salam.

"Bolehkah saya masuk?" tanyanya. Tapi Fatimah tidak mengizinkannya masuk,"Maafkanlah, ayahku sedang demam," kata Fatimah yang membalikkan
badan dan menutup pintu. Kemudian ia kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah membuka mata dan bertanya pada Fatimah,

"Siapakah itu wahai anakku?"

"Tak tahulah ayahku, orang sepertinya baru sekali ini aku melihatnya,"
tutur Fatimah lembut. Lalu, Rasulullah menatap puterinya itu dengan
pandangan yang menggetarkan. Seolah-olah bahagian demi bahagian wajah
anaknya itu hendak dikenang.

"Ketahuilah, dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara, dialah yang memisahkan pertemuan di dunia. Dialah malakul maut,"kata Rasulullah,

Fatimah pun menahan ledakkan tangisnya. Malaikat maut datang menghampiri, tapi Rasulullah menanyakan kenapa Jibril tidak ikut sama menyertainya. Kemudian dipanggilah Jibril yang sebelumnya sudah bersiap di atas langit dunia menyambut ruh kekasih Allah dan penghulu dunia ini.

"Jibril, jelaskan apa hakku nanti di hadapan Allah?"
Tanya Rasululllah dengan suara yang amat lemah.

"Pintu-pintu langit telah terbuka,para malaikat telah menanti ruhmu.
Semua syurga terbuka lebar menanti kedatanganmu, " kata Jibril.

Tapi itu ternyata tidak membuatkan Rasulullah lega, matanya masih penuh kecemasan.

"Engkau tidak senang mendengar khabar ini?" Tanya Jibril lagi.

"Khabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?"

"Jangan khawatir, wahai Rasul Allah, aku pernah mendengar Allah berfirman
kepadaku: 'Kuharamkan syurga bagi siapa saja, kecuali umat Muhammad telah
berada di dalamnya," kata Jibril.

Detik-detik semakin dekat, saatnya Izrail melakukan tugas.Perlahan ruh
Rasulullah ditarik. Nampak seluruh tubuh Rasulullah bersimbahpeluh,
urat-urat lehernya menegang.

"Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini."

Perlahan Rasulullah mengaduh. Fatimah terpejam, Ali yang di sampingnya
menunduk semakin dalam dan Jibril memalingkan muka.

"Jijikkah kau melihatku, hingga kau palingkan wajahmu Jibril?" Tanya
Rasulullah pada Malaikat pengantar wahyu itu.

"Siapakah yang sanggup, melihat kekasih Allah direnggut ajal," kata Jibril.

Sebentar kemudian terdengar Rasulullah memekik, kerana sakit yang tidak
tertahankan lagi. "Ya Allah, dahsyat nian maut ini, timpakan saja semua
siksa maut ini kepadaku, jangan pada umatku."

Badan Rasulullah mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tidak bergerak lagi. Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu, Ali segera mendekatkan telinganya.

"Uusiikum bis shalati, wa maa malakat aimanuku, peliharalah shalat dan
peliharalah orang-orang lemah di antaramu."

Di luar pintu tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat saling berpelukan. Fatimah menutupkan tangan di wajahnya, dan Ali kembali mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan.

"Ummatii, ummatii, ummatiii?" - "Umatku, umatku, umatku"

Dan, berakhirlah hidup manusia mulia yang memberi sinaran itu. Kini,
mampukah kita mencintai sepertinya?

Allahumma solli 'ala Muhammad wa baarik wa salim 'alaihi

Betapa cintanya Rasulullah kepada kita.

Kirimkan kepada sahabat-sahabat muslim lainnya agar timbul kesedaran
untuk
mencintai Allah dan RasulNya, seperti Allah dan Rasulnya mencintai kita.
Karena sesungguhnya selain daripada itu hanyalah fana belaka

Tuesday, December 2, 2008

Untuk bacaan dan pedoman kita bersama... ..

ViralNetworks

99 Langkah Menuju Kesempurnaan Iman

01. Bersyukur apabila mendapat nikmat;
02. Sabar apabila mendapat kesulitan;
03. Tawakal apabila mempunyai rencana/program;
04. Ikhlas dalam segala amal perbuatan;
05. Jangan membiarkan hati larut dalam kesedihan;
06. Jangan menyesal atas sesuatu kegagalan;
07. Jangan putus asa dalam menghadapi kesulitan;
08. Jangan usil dengan kekayaan orang;
09. Jangan hasad dan iri atas kesuksessan orang;
10. Jangan sombong kalau memperoleh kesuksessan;
11. Jangan tamak kepada harta;
12. Jangan terlalu ambitious akan sesuatu kedudukan;
13. Jangan hancur karena kezaliman;
14. Jangan goyah karena fitnah;
15. Jangan berkeinginan terlalu tinggi yang melebihi kemampuan diri.
16. Jangan campuri harta dengan harta yang haram;
17. Jangan sakiti ayah dan ibu;
18. Jangan usir orang yang meminta-minta;
19. Jangan sakiti anak yatim;
20. Jauhkan diri dari dosa-dosa yang besar;
21. Jangan membiasakan diri melakukan dosa-dosa kecil;
22. Banyak berkunjung ke rumah Allah (masjid);
23. Lakukan solat dengan ikhlas dan khusyu;
24. Lakukan solat fardhu di awal waktu, berjamaah di masjid;
25. Biasakan solat malam;
26. Perbanyak zikir dan doa kepada Allah;
27. Lakukan puasa wajib dan puasa sunat;
28. Sayangi dan santuni fakir miskin;
29. Jangan ada rasa takut kecuali hanya kepada Allah;
30. Jangan marah berlebih-lebihan;
31. Cintailah seseorang dengan tidak berlebih-lebihan;
32. Bersatulah karena Allah dan berpisahlah karena Allah;
33. Berlatihlah konsentrasi pikiran;
34. Penuhi janji apabila telah diikrarkan dan mintalah maaf apabila karena sesuatu sebab tidak dapat dipenuhi;
35. Jangan mempunyai musuh, kecuali dengan iblis/syaitan;
36. Jangan percaya ramalan manusia;
37. Jangan terlampau takut miskin;
38. Hormatilah setiap orang;
39. Jangan terlampau takut kepada manusia;
40. Jangan sombong, takabur dan besar kepala;
41. Berlakulah adil dalam segala urusan;
42. Biasakan istighfar dan taubat kepada Allah;
44. Hiasi rumah dengan bacaan Al-Quran;
45. Perbanyak silaturrahim;
46. Tutup aurat sesuai dengan petunjuk Islam;
47. Bicaralah secukupnya;
48. Beristeri/bersuami kalau sudah siap segala-galanya;
49. Hargai waktu, disiplin waktu dan manfaatkan waktu;
50. Biasakan hidup bersih, tertib dan teratur;
51. Jauhkan diri dari penyakit-penyakit batin;
52. Sediakan waktu untuk santai dengan keluarga;
53. Makanlah secukupnya tidak kekurangan dan tidak berlebihan;
54. Hormatilah kepada guru dan ulama;
55. Sering-sering bersalawat kepada nabi;
56. Cintai keluarga Nabi saw;
57. Jangan terlalu banyak hutang;
58. Jangan terlampau mudah berjanji;
59. Selalu ingat akan saat kematian dan sedar bahawa kehidupan dunia adalah kehidupan sementara;
60. Jauhkan diri dari perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat seperti mengobrol yang tidak berguna;
61. Bergaul lah dengan orang-orang soleh;
62. Sering bangun di penghujung malam, berdoa dan beristighfar;
63. Lakukan ibadah haji dan umrah apabila sudah mampu;
64. Maafkan orang lain yang berbuat salah kepada kita;
65. Jangan dendam dan jangan ada keinginan membalas kejahatan dengan kejahatan lagi;
66. Jangan membenci seseorang karena pahaman dan pendiriannya;
67. Jangan benci kepada orang yang membenci kita;
68. Berlatih untuk berterus terang dalam menentukan sesuatu pilihan
69. Ringankan beban orang lain dan tolonglah mereka yang mendapatkan kesulitan.
70. Jangan melukai hati orang lain;
71. Jangan membiasakan berkata dusta;
72. Berlakulah adil, walaupun kita sendiri akan mendapatkan kerugian;
73. Jagalah amanah dengan penuh tanggung jawab;
74. Laksanakan segala tugas dengan penuh keikhlasan d! an kesungguhan;
75. Hormati orang lain yang lebih tua dari kita
76. Jangan membuka aib orang lain;
77. Lihatlah orang yang lebih miskin daripada kita, lihat pula orang yang lebih berprestasi dari kita;
78. Ambillah pelajaran dari pengalaman orang-orang arif dan bijaksana;
79. Sediakan waktu untuk merenung apa-apa yang sudah dilakukan;
80. Jangan sedih karena miskin dan jangan sombong karena kaya;
81. Jadilah manusia yang selalu bermanfaat untuk agama,bangsa dan negara;
82. Kenali kekurangan diri dan kenali pula kelebihan orang lain;
83. Jangan membuat orang lain menderita dan sengsara;
84. Berkatalah yang baik-baik atau tidak berkata apa-apa;
85. Hargai prestasi dan pemberian orang;
86. Jangan habiskan waktu untuk sekedar hiburan dan kesenangan;
87. Akrablah dengan setiap orang, walaupun yang bersangkutan tidak menyenangkan.
88. Sediakan waktu untuk berolahraga yang sesuai dengan norma-norma agama dan kondisi diri kita;
89. Jangan berbuat sesuatu yang menyebabkan fisikal atau mental kita menjadi terganggu;
90. Ikutilah nasihat orang-orang yang arif dan bijaksana;
91. Pandai-pandailah untuk melupakan kesalahan orang dan
pandai-pandailah untuk melupakan jasa kita;
92. Jangan berbuat sesuatu yang menyebabkan orang lain terganggu dan jangan
berkata sesuatu yang dapat menyebabkan orang lain terhina;
93. Jangan cepat percaya kepada berita jelek yang menyangkut teman kita sebelum dipastikan kebenarannya;
94. Jangan menunda-nunda pelaksanaan tugas dan kewajiban;
95. Sambutlah huluran tangan setiap orang dengan penuh keakraban dan keramahan dan tidak berlebihan;
96. Jangan memforsir diri untuk melakukan sesuatu yang diluar kemampuan diri;
97. Waspadalah akan setiap ujian, cobaan, godaan dan tentangan. Jangan lari dari kenyataan kehidupan;
98. Yak! inlah bahwa setiap kebajikan akan melahirkan kebaikan dan setiap kejahatan akan melahirkan merusakan;
99. Jangan sukses di atas penderitaan orang dan jangan kaya dengan memiskinkan orang.

"Sebarkanlah walau satu ayat pun" (Sabda Rasulullah SAW) "Nescaya Allah
memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu.
Dan barangsiapa mentaati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar." (Surah Al-Ahzab:71)

Monday, December 1, 2008

ViralNetworks


Join 4Shared Now!

Petua Iblis menanam kesumat di Hati Manusia

Pada suatu malam yang lengang, Rasulullah menghendap-hendap keluar dari
rumah isterinya, Aisyah. Dengan hati-hati dia berusaha agar Aisyah tidak
terbangun dari tidurnya. Tetapi Aisyah terjaga dan melihat suaminya keluar,
ia merasa curiga serta cemburu.

Mahu ke mana suamiku?
Apakah ia akan mendatangi isterinya yang lain?

Oleh kerana itu, Aisyah terburu-buru mengikut Rasulullah dari belakang.
Tiba-tiba Rasulullah seperti menerima firasat yang tajam. Dia berhenti, lalu
berbalik menuju arah semula. Dengan demikian, dia menegur Aisyah yang sedang
mengikutinya.

Nabi SAW bertanya, "Engkau curiga dan cemburu kepadaku?"

Aisyah menjawab dengan jujur, "Benar ya baginda." Bagaimana takkan cemburu
seorang isteri seperti aku terhadap suami semacam baginda?"

"Bererti syaitanmu telah mengunjungi dirimu," jawab Nabi SAW.

"Apakah ada syaitan dalam diriku, ya Rasulullah?" ucap Aisyah terperanjat.

"Ya, dan ada pada setiap orang," sashut Nabi SAW membenarkan.

"Juga dalam dirimu, ya Rasulullah?" Tanya Aisyah kurang puas. Nab SAW
mengangguk dan berkata, "Betul. Tetapi Tuhanku Yang Maha Perkasa dan Maha
Mulia telah menolong ku untuk mengalahkan syaitan sehingga aku selamat dari
tipu dayanya.

Benih-benih kesumat telah disebarkan oleh syaitan. Namun, tidak semuanya
tumbuh subur di hati manusia. Curiga dan cemburu telah ditanamkan oleh
syaitan. Akan tetapi tidak semua manusia boleh ditaklukkan. Sebab ada
orang-orang yang selamat dari pujukan syaitan, iaitu orang-orang yang
ditolong oleh Allah serta orang-orang yang berlindung kepada Allah, yang
meminta tolong kepada Allah.

Dalam sebuah hadith qudsi Allah SWT berfirman : "Wahai segenap hambaKu.
Kalian semua nya berdosa, kecuali yang Ku ampuni. Oleh kerana itu mintalah
ampun kepada Ku, nescaya kalian Ku ampuni."

Sabda Rasulullah SAW: "Sesungguh nya syaitan itu meletakkan paruhnya dihati keturunan Adam. Namun, jika mereka ingat akan Allah, pergilah syaitan itu.Akan tetapi, bila mereka melupakan Allah SWT, disengatlah hatinya oleh
syaitan".

Kepada Nabi Musa a.s syaitan datang berupa bentuk Iblis yang berjubah dengan
tutup kepala bagaikan orang suci. Di hadapan Nabi Musa, iblis membetulkan
tutup kepalanya sambil mengucap, "Assalamualaikum

Musa bertanya. "Siapakah engkau?"

"Aku Iblis," jawabnya

Musa segera mengucap, "Semoga Allah SWT melindungi diriku dari tipu dayamu."

Iblis berkata, "Aku datang dengan memberi salam untuk mengagumi ketinggian
martabatmu di sisi Allah SWT dan kemasyhuran namamu di tengah umat manusia."

"Apakah pujian itu untuk menyesatkanku?" Tanya Nabi Musa.

"Benar. Tetapi engkau terlalu kuat bagiku." Ucap syaitan berterus terang.

Musa bertanya keras, "Buat apa engkau memakai tutup kepala seperti orang
alim?"

"Dengan pakaian ini aku berusaha menawan hati manusia."

Nabi Musa masih bertanya." Apa yang engkau lakukan kepada manusia supaya
mereka dapat engkau perdayakan?"

Iblis menjawab. "Bila mereka sangat kagum akan diri sendiri. Lalu aku merasa
dirinya telah banyak berbuat kebaikan dan seolah tidak pernah mempunyai
dosa, itulah tanah paling subur untuk menanam kesumat di hati mereka."

"Jelaskan lebih lanjut usahamu yang lain." Tanya Nabi Musa.

Dengan mengangkat kepalanya, Iblis berkata, "Jika engkau berjanji akan
melakukan kebajikan dan akan meninggalkan keburukan, disitulah aku datang
untuk menggagalkannya. Sebab antara janji dengan pelaksanaan terdapat jarak
yang cukup panjang untuk membatalkannya. Janganlah engkau berikrar hendak
bersedekah. Lantaran, sebelum sedekah itu dikeluarkannya, aku menghampiri
dan bersahabat dengannya sehingga secara halus dapat ku tahankan niatnya."

Rasulullah SAW pernah memperingatkan: "Sungguh pasti celaka! orang-orang yang selalu akan berada dalam kebaikan.Dan orang-orang yang selalu akan berada dalam kebaikan itu dinamakan kaum musawifun, iaitu orang-orang yang sentiasa menunda-nunda perbuatan baik.

Padahal, pada hakikatnya, manusia tidak memiliki kesempatan kecuali satu
saat saja, iaitu saat sekarang. Maka rebutlah saat yang satu itu dengan
bertaubat dan beribadah.Sebab menurut para sufi, hati manusia tidak putus-putus dihinggapi kekotoran. Debu-debu kesumat akan bergumpul menjadi kristal hasad dengki dan iri. Sifat seperti dengki dan iri adalah noda yang dianggap sebagai penghias kegembiraan dan kepuasan hidup pemiliknya. Mereka lali dengan kenikmatannya, seperti seorang pemabuk nikmat oleh arak, atau seorang yang menagih dadah.

Mereka tidak sedar, dengki dan iri memakan diri sendiri. Mereka tertipu.
Padahal dengki dan iri menyebabkan petaka atas diri sendiri.

Friday, November 28, 2008

Join 4Shared Now!

Subject: Cancer


Please circulate to all you know; - Cancer News from Johns Hopkins


No plastic containers in micro

No water bottles in freezer.

No plastic wrap in microwave...



A dioxin chemical causes cancer, especially breast cancer.


Dioxins are highly poisonous to the cells of our bodies. Don't freeze your plastic bottles with water in them as this releases dioxins from the plastic.





Recently, Edward Fujimoto, Wellness Program Manager at Castle Hospital , was on a TV program to explain this health hazard. He talked about dioxins and how bad they are for us.



He said that we should not be heating our food in the microwave using plastic containers..





This especially applies to foods that contain fat.





He said that the combination of fat, high heat, and plastics releases dioxin into the food and ultimately into the cells of the body...




Instead, he recommends using glass, such as Corning Ware, Pyrex or ceramic containers for heating food... You get the same results, only without the dioxin So such things as TV dinners, instant ramen and soups, etc., should be removed from the container and heated in something else.


Paper isn't bad but you don't know what is in the paper. It's just safer to use tempered glass, Corning Ware, etc.


He reminded us that sometime ago some of the fast food restaurants moved away from the foam containers to paper. The dioxin problem is one of the reasons...






Also, he pointed out that plastic wrap, such as Saran, is just as dangerous when placed over foods to be cooked in the microwave. As the food is nuked, the high heat causes poisonous toxins to actually melt out of the plastic wrap and drip into the food.

Cover food with a paper towel instead.



Also, he pointed out that plastic wrap, such as Saran, is just as dangerous when placed over foods to be cooked in the microwave. As the food is nuked, the high heat causes poisonous toxins to actually melt out of the plastic wrap and drip into the food.

Cover food with a paper towel instead.

Wednesday, November 26, 2008

WANITA Join 4Shared Now!

sambungan WANITA
Allah s.w.t. berfirman yang bermaksud: "Dan katakan kepada perempuan-perempuan yang beriman, supaya mereka menahan sebahagian penglihatan, memelihara kehormatannya dan tiada memperlihatkan perhiasannya(tubuhnya) selain dari yang nyata (mesti terbuka terdiri dari bahagian badannya yang sangat perlu dalam pekerjaan sehari-hari, seperti mukanya dan tapak tangan). Dan hendaklah mereka sampaikan kudungnya keleher (tutup kepalanya sampai ke leher dan dadanya), dan tiada memperlihatkan perhiasannya (tubuhnya), kecuali kepada suaminya, bapanya, bapa suaminya, anak-anaknya, anak-anak suaminya, saudara-saudaranya,anak-anak saudara lelaki, anak-anak
saudara perempuannya, sesama perempuan Islam, hamba sahaya kepunyaannya, laki-laki yang menjalankan kewajibannya tetapi tidak mempunyai keinginan
(terhadap perempuan - umpanya pelayan-pelayan lelaki yang sudah tua dan tiada lagi mempunyai keinginan kepada perempuan) dan kanak-kanak yang belum mempunyai pengertian kepada aurat perempuan. Dan janganlah mereka pukulkan kakinya, supaya diketahui orang perhiasannya yang tersembunyi (misalannya melangkah dengan cara yang menyebabkan betisnya terbuka atau perhiasan seperti gelang/rantai kakinya nampak). Dan taubatlah kamu semuanya kepada Allah s.w.t, Hai orang-orang yang beriman, supaya kamu beruntung.
(surah An-Nur ayat 31)

Allah s.w.t. berfirman yang bermaksud:
Belum sampaikah lagi masanya bagi orang-orang yang beriman untuk khusyuk (taat) hati mereka mematuhi peringatan dan pengajaran(suruhan dan larangan) Allah serta (taat) mematuhi kebenaran (Al-Quran) yang diturunkan (kepada mereka)?
Dan janganlah pula mereka menjadi seperti orang-orang yang telah diberi kitab sebelum mereka (Yahudi dan Nasrani), setelah orang-orang itu melalui masa yang lanjut (jauh dari zaman nabi mereka) maka hati mereka menjadi keras (dari mengikuti perintah/ajaran nabi mereka) dan
banyak di antaranya orang-orang fasik. (surah Al-Hadid ayat 16)

Bila ayat menutup aurat turun sahaja semua wanita ketika itu tidak kira dari golongan Ansar mahupun Muhajirin dengan segera menutup aurat masing-masing. Yang ada di pasar, yang ada di rumah, yang sedang dalam perjalanan capai apa sahaja untuk menutup aurat masing-masing dengan SEGERA dan bukannya NANTI DULU. Yang tidak mendapat apa-apa mereka segera memalingkan muka menghadap dinding supaya tiada lelaki terpandang wajah mereka. Itulah kekuatan iman yang ada pada wanita-wanita ketika itu. Tetapi kini segala- galanya telah berubah makin jauh kita dari zaman Rasulullah s.a.w. makin kita jauh dari amalan agama.

Dalam ayat yang sama juga Allah s.w.t. menegur kita supaya tidak menjadi seperti ahli kitab sebelum kita (Yahudi dan Nasrani) di mana semakin mereka jauh dari zaman nabi mereka maka semakin kurang mengamalkan agama. Itulah keadaan kita ketika ini. Saudari-saudari seagama dengan kita bukan tidak tahu kewajiban menutup aurat, tetapi oleh kerana kelemahan iman serta sikap
acuh tak acuh membuatkan mereka lalai. Perkataan yang biasa kita dengar dari saudari-saudari kita ialah "belum sampai seruan". Seruan apa yang ditunggunya atau seruan dari siapa yang sedang mereka tunggu?
Bukankah Allah s.w.t. telah seru untuk menutup aurat sejak 14 abad dahulu lagi. Tetapi kenapa masih tak tutup-tutup lagi?

Lihat lagi ayat di atas Allah s.w.t. berfirma "Katakan kepada orang-orang perempuan yang beriman" Allah s.w.t. dengan khusus gunakan perkataan "beriman" dan bukannya "wahai manusia" kerana segala perintah hanya
boleh didukung oleh orang-orang yang beriman sahaja.

Dalam ayat kedua pun sama yang ditujukan ayat-ayat ini adalah kepada orang-orang yang beriman. Kita kata kami beriman dengan Allah s.w.t, Rasul-rasulNya dan, Kitab-kitabNya tetapi apa yang kita ucapkan dan buat adalah sungguh bertentangan. Allah s.w.t. telah menggariskan peraturan dan rasul telah mengajarkannya dan peraturan itu telah termaktub di dalam kalamNya.
Tetapi kenapa masih leka? Kita bimbang kalau-kalau kita dibungkus dengan kain putih sebelum kita sempat menutup aurat.

Maka wahai saudari-saudari seagamaku (YANG BERIMAN),sebelum terlewat rebutlah peluang yang ada jangan tunggu esok amalkan sekarang juga. Bimbang "Esok tiada bagi mu". Gembirakanlah Allah s.w.t. dan rasulNya dengan mengikut perintah mereka supaya dikala kamu dirundung malang Allah s.w.t. dan rasulNya dapat menggembirakan kamu.

BIAR KAMU TIDAK CANTIK DI MATA PENDUDUK BUMI TETAPI NAMAMU MENJADI PERBUALAN PENDUDUK LANGIT.

KERUGIAN BAGI WANITA YANG MENOLAK PERKAHWINAN
Sepertimana yang diberitakan kepada kita oleh akhbar Berita Harian, hari ini terdapat segolongan wanita yang menolak perkahwinan. Antaranya memandang
perkahwinan sebagai satu bebanan yang menyekat kebebasan. Bila berkahwin, kuasa mutlak dalam menentukan hidup berubah dan terpikul pula dengan
kerja-kerja mengurus rumahtangga dan anak-anak.

Justeru itu ramai yang lebih rela jadi andartu walaupun pada hakikatnya, ianya tidak dapat memberi kebahagiaan pada jiwa. Ada juga yang tidak berkahwin disebabkan terlalu memilih calon yang sekufu dan ada yang tidak sempat memikirkan perkahwinan kerana terlalu sibuk dengan tugas-tugas dan karier kerjanya.

Sebelum ini saya ada memberi pandangan bagaimana hendak menyelesaikan masalah andartu. Kali ini saya akan dedahkan pula tentang kerugian wanita yang tidak mahu bekahwin; tetapi bukan kepada wanita yang tidak berkahwin kerana tiada jodoh. Kalau sudah tidak ada jodoh, wanita tersebut tidak boleh dipersalahkan kerana sudah takdir menentukan demikian. Masalahnya
sekarang, terdapat wanita yang ada peluang berkahwin tetapi menolak dengan alasan-alasan sepertimana yang saya sebutkan di atas tadi.

Perkembangan tentang wanita yang tidak gemar berkahwin bukan sahaja berlaku di dalam masyarakat bukan Islam tetapi juga berlaku di kalangan masyarakat Islam.Sikap demikian bukan sahaja bertentangan dengan kehendak ajaran Islam yang menggalakkan perkahwinan tetapi juga bertentangan dengan fitrah semulajadi manusia yang hidupnya memerlukan pasangan. Bahkan sunnatullah kejadian manusia, ada lelaki dan ada wanita yang saling memerlukan antara satu sama lain. Ibarat talian elektrik yang memerlukan positif dan negatif untuk melahirkan cahaya.

Di Malaysia, walaupun terdapat di dalam masyarakat Islam sikap memilih hidup membujang tetapi tidak begitu berleluasa seperti di barat. Sungguh pun
demikian pada pandangan Islam, orang yang tidak berkahwin dianggap jelek. Menyerupai para pendita Kristian. Golongan ini juga tidak akan mendapat
kesempurnaan dalam agama dan mengalami kerugian di dunia dan di akhirat.

Kejelekan tidak berkahwin khususnya bagi kaum wanita, adalah lebih banyak berbanding dengan lelaki. Kerana umumnya bagi kaum wanita, pintu syurga lebih banyak bermula dan berada di sekitar rumahtangga, suami dan anak -anak. bagi kaum wanita, untuk mendapat maqam salehah dan menjadi ahli syurga di akhirat adalah amat mudah. Ini adalah berdasarkan sabda Rasulullah s.a.w.:
"Sekiranya seorang wanita dapat melakukan empat perkara iaitu sembahyang lima waktu, puasa di bulan Ramadhan, menjaga maruah dan taat kepada suami maka masuklah syurga mana-mana yang ia kehendaki."

Sekiranya seorang wanita itu tidak berkahwin, ia tidak akan dapat mencapai kesempurnaan pada maqam yang keempat. Walau sehebat mana sekalipun ia
bersembahyang, berpuasa dan menjaga maruah, wanita yang tidak berkahwin tidak akan mendapat kelebihan pada mentaati suami. Sedangkan kelebihan mentaati suami mengatasi segala-galanya bagi seorang wanita, sehinggakan redha Allah s.w.t. pun bergantung kepada redha suami.

Selain daripada itu di antara kelebihan wanita yang berkahwin bahawa ia akan diberi pahala seperti pahala jihad fisabilillah di kala mengandung. Apabila ia menyusukan anak maka setiap titik air susu akan diberi
satu kebajikan. Berjaga malam kerana mengurus anak akan diberi pahala seperti membebaskan 70 orang hamba. Wanita yang berpeluh kerana terkena bahang api ketika memasak untuk keluarganya akan dibebaskan daripada
neraka. Bagi wanita yang mencuci pakaian suminya akan diberi 1000 pahala dan diampuni 2000 dosa. Lebih istimewa lagi ialah bagi wanita yang tinggal di rumah kerana mengurus anak-anak akan dapat tinggal bersama-sama Rasulullah s.a.w di syurga kelak.

Bahkan wanita yang rela dijimak oleh suami juga akan mendapat pahala dan lebih hebat lagi bagi wanita yang mati kerana bersalin akan mendapat pahala seperti pahala syahid. Semua kelebihan-kelebihan ini tidak akan dapat diperolehi bagi wanita yang menolak perkahwinan. Malah di dunia akan selalu berada di dalam fitnah dan di akhirat menjadi golongan yang rugi. Oleh itu wanita dianjurkan berkahwin apabila telah menemui pasangan yang sekufu. Yang dimaksudkan sekufu yang utama ialah dari segi iman, walaupun lelaki tersebut telah berkahwin. Sabda Rasulullah s.a.w: "Apabila datang kepada kamu lelaki yang beragama dan berakhlak maka kahwinlah dia, kalau tidak akan timbul fitnah dan kebinasaan." Para sahabat bertanya, "Bagaimana kalau ia telah berkahwin?"
Jawab baginda s.a.w, "Kahwinilah juga ia (diulang sebanyak tiga kali)."

Begitulah besarnya pahala bagi wanita yang berkahwin. Tidak perlu bersusah-payah untuk keluar rumah seperti kaum lelaki atau berslogan seperti kebanyakan wanita hari ini. Hanya dengan duduk di rumah sebagai seorang isteri dan ibu sudah memperolehi banyak pahala. Kalau suami redha dengan perlakuan seorang isteri itu maka akan terus masuk syurga tanpa melalui kesukaran. Nikmat ini tidak akan dapat diperolehi oleh wanita
yang menolak perkahwinan kerana dia telah menolak untuk menjadi calon wanita solehah yang berada dibawah naungan suami.

sekian agar menjadi renungan dan diamalkan

Tuesday, November 25, 2008

4 Golongan lelaki ditarik wanita > >

Seseorang wanita itu apabila di yaumal alkhirat akan menarik empat golongan lelaki bersamanya ke dalam neraka?

Na'uzubillah,

Artikel ini bukan untuk memperkecilkan wanita tetapi sebaliknya iaitu supaya
kaum lelaki memainkan peranannya dengan hak & saksama serta berwaspada akan tanggung-jawab yang kita pikul!

PERTAMA - AYAHNYA

Apabila seseorang yngg bergelar ayah tidak memperdulikan anak-anak perempuannya di dunia. Dia tidak memberikan segala keperluan agama seperti
mengajar solat, mengaji & sebagainya. Dia membiarkan anak-anak perempuannya tidak menutup aurat, tidak cukup kalau dengan hanya memberi kemewahan dunia sahaja maka dia akan ditarik oleh anaknya.

KEDUA - SUAMINYA

Apabila sang suami tidak memperdulikan tindak tanduk isterinya. Bergaul bebas di pejabat, memperhiaskan diri bukan untuk suami tapi untuk pandangan kaum lelaki yang bukan mahram. Apabila suami mendiam diri walaupun dia seorang alim seperti solat tidak tangguh, puasa tidak tinggal maka dia akan ditarik oleh isterinya.

KETIGA ABANG-ABANGNYA

Apabila ayahnya sudah tiada, tanggungjawab menjaga maruah wanita jatuh ke pundak abang-abangnya. Jikalau mereka hanya mementing keluarganya sahaja dan adik perempuannya dibiar melencong dari ajaran ISLAM tunggulah tarikan adiknya di akhirat kelak.

KEEMPAT - ANAK LELAKINYA

Apabila seorang anak tidak menasihati seorang ibu perihal kelakuan yang haram dari Islam, bila ibu membuat kemungkaran pengumpat, mengata & sebagainya maka anak itu akan disoal dan dipertangungjawabkan di akhirat kelak nantikan tarikan ibunya maka kita lihat betapa hebatnya tarikan wanita bukan sahaja di dunia malah di akhirat pun tarikannya begitu hebat maka kaum lelaki yang bergelar ayah/suami/abang atau anak harus memainkan peranan mereka yang sebenar dan tidak silap.

Firman ALLAH SWT bermaksud:-

"HAI ANAK ADAM PERIHARALAH DIRI KAMU SERTA AHLIMU DARI
API NERAKA DI MANA BAHAN PEMBAKARNYA IALAH MANUSIA,JIN
DAN BATU-BATU..."

Hai wanita, kasihlah ayah anda, suami anda,abang-abang anda serta anak-anak lelaki anda kesihankanlah mereka dan diri kamu sendiri, jalankan perintah ALLAH S.W.T bersungguh dan dengan ikhlas. Akhir kalam, marilah kita berdoa agar kita semua terselamat dari ditarik dan tertarik oleh mana-mana pihak.

Harga seseorang muslim adalah sangat berharga. ALLAH S.W.T nilaikan seseorang muslim dengan SYURGA, semua kaum muslim dijamin masuk syurga (sesiapa yang mengucap kalimah tauhid) dengan itu janganlah kita membuang atau tidak mengendah janji dan peluang yang ALLAH S.W.T anugrahkan pada kita

WANITA ! WANITA ! WANITA..........

Bagi wanita 30 larangan

1. Menyambung rambut palsu
2. Bertatu, mencabut bulu wajah dan mengikir gigi
3. Keluar rumah dengan memakai minyak wangi
4. Memperlihatkan perhiasan(bersolek) di depan lelaki lain
5. Menolak panggilan suami untuk tidur bersama
6. Membuka rahsia hubungan suami isteri
7. Berpuasa sunat tanpa izin suami
8. Membelanjakan harta suami, tanpa izin suami
9. Derhaka kepada suami
10. Meminta cerai tanpa sebab yang jelas
11. Mengingkari kebaikan suami
12. Bersama lelaki lain yang bukan mahram
13. Memandang lelaki yang bukan mahramnya
14. Bersalaman dengan lelaki bukan mahram
15. Menyerupai lelaki
16. Membuka rahsia wanita lain kepada suami
17. Memandang aurat wanita lain
18. Keluar rumah tanpa ada keperluan
19. Masuk permandian awam
20. Mencakar-cakar tubuh ketika dapat musibah
21. Meratapi kematian
22. Berhias atas meninggalnya seseorang
23. Menghantar jenazah
24. Mempercayai dukun dan peramal
25. Menyumpah anak-anak sendiri
26. Tidak bertegur sapa dengan sesama muslim
27. Menganiaya pembantu
28. Mengganggu jiran
29. Minta cerai kerana suami sakit
30. Minta cerai kerana suami menikah lagi


19 Maksud Hadis Rasulullah SAW mengenai wanita

1. Doa perempuan lebih makbul daripada lelaki kerana
sifat penyayangnya yang lebih kuat daripada lelaki.
Ketika ditanya kepada Rasulullah s.a.w. akan hal
tersebut, jawab Baginda s.a.w., "Ibu lebih penyayang
daripada bapa dan doa orang yang penyayang tidak akan
sia-sia".

2. Apabila seseorang perempuan mengandung janin dalam
rahimnya, maka beristighfarlah para malaikat untuknya.
Allah s.w.t. mencatatkan baginya setiap hari dengan
1,000 kebajikan dan menghapuskan darinya 1,000
kejahatan.

3. Apabila seseorang perempuan mulai sakit hendak
bersalin, maka Allah s.w.t. mencatatkan baginya pahala
orang yang berjihad pada jalan Allah s.w.t.

4. Apabila seseorang perempuan melahirkan anak,
keluarlah dia dari dosa-dosa seperti keadaan ibunya
melahirkannya.

5. Apabila telah lahir anak lalu disusui, maka bagi
ibu itu setiap satu tegukan daripada susunya diberi
satu kebajikan.

6. Apabila semalaman ibu tidak tidur dan memelihara
anaknya yang sakit, maka Allah s.w.t. memberinya
pahala seperti memerdekakan 70 hamba dengan ikhlas
untuk membela agama Allah s.w.t.

7. Barangsiapa yang menggembirakan anak perempuannya,
darjatnya seumpama orang yang sentiasa menangis kerana
takutkan Allah s.w.t. dan orang yang takutkan Allah
s.w.t., akan diharamkan api neraka ke atas tubuhnya.

8. Barangsiapa membawa hadiah, (barang makanan dari
pasar ke rumah lalu diberikan kepada keluarganya, maka
pahalanya seperti bersedekah). Hendaklah mendahulukan
anak perempuan daripada anak lelaki. Maka barangsiapa
yang menyukakan anak perempuan seolah-olah dia
memerdekakan anak Nabi Ismail.

9. Tiap perempuan yang menolong suaminya dalam urusan
agama, maka Allah s.w.t. memasukkan dia ke dalam
syurga lebih dahulu daripada suaminya (10,000 tahun).

10. Perempuan apabila sembahyang lima waktu, puasa
bulan Ramadhan, memelihara kehormatannya serta taat
akan suaminya, masuklah dia dari pintu syurga mana
sahaja yang dikehendaki.

11. Wanita yang solehah (baik) itu lebih baik daripada
1,000 lelaki yang soleh.

12. Aisyah berkata, "Aku bertanya kepada Rasulullah
s.a.w, siapakah yang lebih besar haknya terhadap
wanita? Jawab Rasulullah s.a.w., "Suaminya". "Siapa
pula berhak terhadap lelaki?" Jawab Rasulullah s.a.w,
"Ibunya".

13. Apabila memanggil akan engkau dua orang ibubapamu,
maka jawablah panggilan ibumu dahulu.

14. Wanita yang taat akan suaminya, semua ikan-ikan di
laut, burung di udara, malaikat di langit, matahari
dan bulan semua beristighfar baginya selama mana dia
taat kepada suaminya serta menjaga sembahyang dan
puasanya.

15. Wanita yang taat berkhidmat kepada suaminya akan
tertutup pintu-pintu neraka dan terbuka pintu-pintu
syurga. Masuklah dari mana-mana pintu yang dia
kehendaki dengan tidak dihisab.

16. Syurga itu di bawah tapak kaki ibu.

17. Wanita yang tinggal bersama anak-anaknya akan
tinggal bersama aku (Nabi s.a.w) di dalam syurga.

18. Barangsiapa mempunyai tiga anak perempuan atau
tiga saudara perempuan atau dua anak perempuan atau
dua saudara perempuan lalu dia bersikap ihsan dalam
pergaulan dengan mereka dan mendidik mereka dengan
penuh rasa takwa serta bertanggungjawab, maka baginya
syurga.

19. Daripada Aisyah r.a. "Barangsiapa yang diuji
dengan sesuatu daripada anak-anak perempuan lalu dia
berbuat baik kepada mereka, maka mereka akan menjadi
penghalang baginya daripada api neraka."

Monday, November 24, 2008

Please spend some time to read..........May God Bless us all

My dear Humane brothers and sisters,

I am Dr. Faruq Salaam, a physician in the Baghdad National Hospital.
At the moment we are facing the worst attack on our nation and on our people by the American and British invaders. Heavy bombs fall day and
night on our city,and hundreds of innocent civilians have died, and
thousands have been injured.
You have seen the American bombs landing even in market places and residences where there is no military presence. Every day I see dozens of men, women and children in my hospital, who are horribly wounded,
maimed, mutilated and scarred for life. Many people have lost their senses
from this constant bombardment, and will never be sane again. Our electricity is gone, and food and water are running out. We are short of medicine and bandages for treating the wounded.
At this time, I want to ask: why has this war been imposed on us? We had
not harmed anyone. We had not threatened the USA. There were no Iraqi
terrorists in those who attacked the World Trade Center. Was it not the Americans themselves who built up Saddam Hussein? Why was the US so now desparate to rush in for this war, even though the UN was against it and several nations pleaded to continue the weapons inspections? What did
the US want to hide from the world?
Where are the much trumpeted "Weapons of Mass Destruction", where are the
nuclear, chemical and biological weapons we are supposed to have?
Why have they not been found even after so many months of inspections and so many days of American and British occupation?
Why did not Saddam not use them even to defend himself at this stage? Aren't these all lies of Bush the bastard son, who wanted to invade Iraq to get our oil, and to avenge his father?
Why didn't the US take action when Israel violated 37 UN resolutions over
the last 45 years. Why doesn't it stop it from illegally occupying Palestine?
What is the Great White Satan doing when Israel kills Palestinians every day,and blatantly declares its nuclear weapons?
What did the US do while India violated the UN resloution and keeps occupying Kashmir?
Why was it quiet when the Russians massacred Chechenians?
Is their punishment only reserved for Muslims?
They attacked Afghanistan, even though there was no evidence that Bin Laden
was involved in the 9/11 attack. The Western media itself acknowledged that
Bin Laden was created by America, but more than 30,000 Afghan civilians
were killed in revenge for 3000 Americans. Is the life of Muslims so cheap?
Now thousands of Iraqis have been killed just to satisfy the lust for blood
and oil of George Bush and his henchmen. The idiot son has taken advice
from his evil father and slaughtered so many innocent people - is there no
justice in the world?
And all you muslims are silent.
Why?
Think, sleepers, think! After Iraq,who will be next?
Syria, Libya, Iran, Pakistan?
Do you muslims think that the Americans will be satisfied after vanquishing Iraq?
They need an external enemy to keep their public's attention diverted from
their own problems.
After collapse of Communism, Islam is the next enemy. All you muslims are now considered terrorists and therefore, must be eliminated.Yet, you will not fight. You are weak and divided.
But I ask you, if you are too afraid to fight the Americans, why are you too
afraid even to say that this war is wrong?
Why are there no Muslim countries lobbying in the UN, asking for an end to this illegal war?
Why are there so few demonstrations in the streets. There was a bigger demonstration in London than in all the Muslim countries put together. What a shame!
Why do you muslims still go to American McDonald's and KFC?
Will you die if you don't eat their junk food? or drink their Pepsi and Coca cola?
Why do you still wear American things?
Can't you live without Nike and Reebok?
Why do you still visit their country and spend your money there?
You are treated with suspicion, followed and watched, searched and humiliated. Yet you want to visit Disneyland and Las Vegas?
And you want to give your money to these people so they can make more bombs and bullets?
Why do you still give them contracts and work?
Can't this work be done by yourself or other nationals?
Why do you still sell them oil?
If you are so afraid to stop its supply, at least increase its price! The oil price increase in the 70's brought the Western powers to their knees and showed them the real power of the muslims.
Why do you now favour them and provide them cheap oil, so they can fill
their tanks and planes?
Why do you still keep your money in their banks?
They pay you low interest rates, and freeze the money anytime they like simply by alleging you are helping terrorists. Why can't you transfer all your money to banks owned by Muslim countries? Remember - every dollar removed from an American bank will reduce their economy by 7 dollars
- just ask any economist. And the biggest deposits in their banks are of Muslims, especially Arabs.
Why do you still invest in their stock markets?
They are not giving you any profit anyway. Their stock market is built on hype and accounting frauds, and will soon collapse like Enron and Worldcom. Get your money out before you lose it.
Humane! I appeal to you to think, and act. The US will not stop even after
this war. It will find more "terrorists", more muslims to humiliate and
bomb and kill. The next time it may be your country, your loved ones, who are the one's being shot and blown up.
I appeal to you to get this message to all the humanes you know. Forward it
to all humanes who have internet, and give printed copies to all those who don't.Translate it for those who cannot understand English, and get it printed in newspapers. If you are all united and work together, you may save
yourselves.
I may not be alive tomorrow, but I hope you have a long and healthy life May
Allah help us all.

Dr. Faruq Salaam

Friday, November 21, 2008

sambungan mendidik anak


Pertama tanggungjawab terhadap diri sendiri.

Ajarkanlah anak-anak kita tentang menjaga kesihatan apabila ia meningkat usia 5 tahun, dari bab yang lepas-lepas telah saya senaraikan tentang pembersihan diri anak. Biasakan dengan berwuduk sebelum tidur, bersuci diri sewaktu anak masih kecil lagi adalah baik supaya kelak anak akan menjadi biasa apabila ia dewasa.

Mencuci tangan sebelum makan, membaca doa sebelum melakukan setiap perbuatan, mengajar supaya anak menghormati waktu-waktu tertentu, seperti waktu mengulang kaji, waktu bermain, waktu mandi, waktu kesekolah dan waktu tidur. Ini hanyalah ringkasan dari tanggungjawab terhadap diri sendiri.

Kedua tanggungjawab terhadap ibubapa.

Anak-anak sejak dari kecil lagi harus di didik tentang tanggungjawab mereka terhadap ibubapa, tak kira ibubapa angkat atau siapapun yang membesarkan. Bukan kita dibesarkan untuk membalas jasa dengan menaburkan wang ringgit kepada ibubapa, tanggungjawab yang sebenarnya adalah dari hati nurani yang ikhlas. Kerana itulah kita harus didik anak-anak sejak dari kecil lagi tentang bersalam ketika berpergian, contoh paling mudah, ketika ke sekolah, ketika selesai sembahyang berjemaah.

Meminta izin ketika ingin keluar dari rumah dan ingin melakukan sesuatu adalah satu tanggungjawab yang patut kita amalkan sejak dari kecil pada anak-anak.

Ketiga tanggungjawab terhadap terhadap adik-beradik, kaum kerabatnya.

Ajarkan anak-anak kita sifat bertanggungjawab sesama adik beradik, walaupun dalam usia yang masih kecil, sifat ini harus di tunjukkan kepada abang atau kakak kepada adik-adiknya. Berikan tugas yang mampu dilakukan dirumah kepada si abang atau si kakak umpamanya membantu adik-adik menyiapkan kerja sekolah, menyediakan susu untuk si adik dan contohnya, jika adik dimarahi suruhlah abang atau kakak untuk memujuk adik. Dengan cara demikian akan terpupuk satu perasaan tanggungjawab pada jiwa anak ini terhadap adik beradiknya, dan suatu ketika nanti si adik akan lakukan perkara yang sama pada adik beradiknya yang lain. Apabila anak-anak bermain diluar, berikan satu tanggungjawab pada si abang atau kakak tadi untuk menjaga si adik. InshaAllah anak-anak kita akan terdidik dengan satu sifat tanggungjawab didalam jiwanya sehingga ia dewasa.

Keemapat tanggungjawab terhadap jiran tetangganya.

Walaupun siapa jiran kita dan apa agamanya, peranan kita sebagai ibubapa penting dalam mendidik anak kita tahu akan tanggungjawab terhadap jiran mereka. Ketika kecil lagi, jangan diajar anak-anak kita mempunyai sifat perkauman. Beritahulah anak-anak kita bahawa amat penting menghormati jiran tetangga kita walaupun apa agama mereka. Sebagai umat Islam haruslah kita menjadi contoh untuk anak-anak, menunjukkan sikap yang terpuji terhadap jiran kita. Sentiasa bermanis muka, bertanya khabar, dan menolong apabila diperlukan.

Kelima tanggungjawab terhadap guru.

Guru adalah orang yang mendidik kita dari kecil hingga kita menjadi manusia berguna, peranan guru samalah pentingnya seperti seorang ibu. Ajarlah anak-anak kita ada sifat tanggungjawab terhadap guru mereka, sama ada disekolah atau di Madrasah.

Sifat tanggungjawab ini termasuklah sifat menghormati guru sejak anak berumur seusia 5 tahun, iaitu waktu-waktu awal mengenal sekolah. Menghormati guru samalah seperti menghormati ibubapa kita. Ajarkan anak-anak bercakap perkataan yang mulia terhadap guru mereka, janganlah diajar anak berkata perkataan yang kasar dan biadap terhadap guru walaupun sekiranya guru tersebut melakukan kesilapan. Berbincanglah secara baik. Tegasnya kitalah yang menjadi contoh untuk anak-anak kita sendiri.

Keenam tanggungjawab terhadap orang yang lebih tua didalam masyarakatnya.

Tanggungjawab terhadap warga yang lebih tua harus diberitahu pada anak-anak kita apabila anak telah mula faham dan boleh bertutur. Didiklah anak-anak kita rasa tanggungjawab terhadap orang yang lebih tua, agar menghormati mereka, memberikan bantuan jika diperlukan dan rasa rendah diri walaupun mereka hanyalah seorang peminta sedekah.

Contoh berikan wang pada si anak untuk memberi sedekah kepada orang-orang tua yang sering kita lihat di ruang membeli belah atau dikaki lima masjid, orang tua yang buta penglihatan. Ajarlah anak-anak kita sifat tanggungjawab ini supaya anak-anak kita membesar menjadi seorang hamba Allah yang mulia hatinya, walaupun siapa mereka dan dari mana asal usul keturunannya, namun akhlak yang mulia itulah nanti yang akan disebut-sebut orang.

Telah menjadi kelaziman kita ibubapa, selalu melepaskan kemarahan pada anak- anak yang tidak berdosa, berkali-kali berkata tidak akan melakukan lagi, dan berulang-ulang kali akan mengulanginya. Setelah anak diherdik, dipukul, diri sendiri akan menyesal, sesudah itu penyesalan membuahkan kesalan. Tak bolehkah kita katakan pada diri kita sendiri, mereka hanya kanak-kanak, mereka nakal, mereka degil, mereka lasak itu adalah anugerah Allah? Nama mereka ialah kanak- kanak, kita sebagai orang dewasa sendiri selalu melakukan kesilapan cuma bezanya tiada siapa yang nak merotan kita, mengherdik kita, dan jika sekiranya ditegur pun kita sudah merasa jauh hati inikan pula jika diherdik atau dirotan?

Apa kata kita adakan undang-undang dirumah, siapa buat silap, siapa cakap bohong, siapa nakal akan dirotan?

Undang-undang ini bukan untuk anak-anak kita tapi untuk seluruh isi keluarga, tentu ada yang tidak setuju. tapi mahukah kita diherdik, dimarah jika kita membuat silap? bila kita tidak mengikut peraturan? Tentu kita tidak suka diperlakukan begitu, sekali lagi saya ingatkan..kasihanilah anak-anak kita, mereka menunggu kita pulang sejak dari pagi hingga ke petang, ada yang hingga ke malam, bila pulang kerumah bukan pelukkan kasih-sayang atau ciuman dari kita yang mereka dapat sebalik herdikkan dan perkataan yang menyakitkan hati yang diberi pada anak-anak itu.

Mereka hanya pinjaman untuk kita, dan mereka tidak meminta lebih dari sebuah kasih-sayang dan perhatian. Dengarlah sebentar apa yang mereka ingin perkatakan walau bagaimana penat sekalipun kita waktu pulang dari berkerja.

Pujuklah mereka dengan belaian dan pelukkan jika anak tidak mendengar kata, jika masih melakukan kesilapan untuk yang kali ketiga, maka barulah dibolehkan menghukum mereka. Hukuman memukul atau merotan anak bukanlah dengan cara mengikut perasaan marah, geram atau ingin membalas dendam atau sesuka hati, tetapi hukuman pukulan dengan tujuan pencegahan dari anak-anak melakukan kesilapan berulang-kali. Dibolehkan menyimpan rotan yang halus didalam rumah sekadar untuk memperlihatkan dan mengingatkan pada anak-anak. Maka apabila
terpandang sahaja pada rotan akan mengingatkan mereka. Bukan tujuannya untuk menakut-nakutkan mereka, sekadar mengingatkan.

SEKIAN.....
sambungan mendidik anak

Perkara penting didalam mendidik anak adalah mendidik dengan pemerhatian dan pengawasan. Didalam pemerhatian dan pengawasan saya detailkan lagi kepada Pemerhatian Jasmani, Pemerhatian dalam kemasyarakatan, dan Pemerhatian dari segi rohani.

Pemerhatian dari Segi Jasmani

1. Sebagai ibubapa berilah perhatian pada si anak didalam segi nafkah yang wajib ke atasnya, seperti memberi makan yang baik, tempat tinggal yang selesa, pakaian yang sesuai, supaya si anak terpelihara dari berbagai-bagai bahaya dan dihinggapi penyakit dan wabak.

Kita sebagai pendidik harus tahu tentang hal makan minum dan tidur dalam kehidupan Islam.

Dari segi makanan, wajiblah kita perhatikan si anak memakan makanan yang berkhasiat dari minuman pula , perhatikan supaya si anak minum dua teguk dua teguk atau tiga teguk , melarangnya dari bernafas didalam bekas atau gelas ketika minum, dan melarangnya dari minum berdiri.

Dari segi tidur pula, hendaklah kita memerhatikan supaya si anak itu tidur mengiring ke kanan dan jangan membiarkan anak tidur sebaik-baik saja baru selesai dari makan.

2. Memerhatikan anak cara-cara pemeliharaan diri untuk menjaga kesihatan si anak, iaitu dengan membimbingnya supaya tidak memakan buah-buahan yang muda, memakan sayur-sayuran sebelum dicuci terlebih dahulu, ajarkan supaya si anak membasuh kedua tangan sebelum memulakan makan, tidak meniup-niup makanan di dalam pinggan.

3. Didiklah anak dengan kebiasaan bersenam dan berolaraga , bermain permainan yang membina ketangkasannya, membiasakan hidup sederhana, hidup suka berusaha dan rajin, berani, tidak terlalu tenggelam didalam kemewahan, supaya anak-anak kita kuat jasmaninya, kuat kemahuannya dan kuat semangatnya dan juga perasaannya.

Pemerhatiannya dari segi kejiwaan

1. Ibubapa yang dikasihi, pernahkah kita perhatikan pada diri anak-anak kita tentang tabiat anak kita? Jika didapati anak itu bersifat pengecut, takut atau tidak berani menghadapi sesuatu sendirian, tidak berani menghadapi cabaran, lari daripada tanggungjawab, maka wajiblah kita menambah semangatnya dari segi kepercayaan kepada diri sendiri, tidak gentar menghadapi cabaran hidup, tiupkanlah api semangat pada jiwa anak itu selalu sehingga si anak mampu menghadapi kehidupan untuk mengatasi segala macam problemnya.

Dalam hal seperti ini terlebih dahulu khususnya ibu yang sentiasa berada disisi anak sejak dari kecil lagi, janganlah menakut-nakutkan anaknya dengan bayang-bayangan, atau keadaan gelap, memomok-momokkan si anak dengan perkataan hantu, jin atau apa sahaja yang bertujuan untuk menakutkan anak, dan kelak anak akan terbiasa dengan sifat takut yang mana akan menjadi lebih buruk dan inilah yang membayangi mereka sehingga anak menjadi dewasa.

2. Pernahkah kita perhatikan anak tentang sifat merasakan dirinya serba kurang?
Jika ada ibubapa yang menghadapi masalah anak seperti ini, maka hendaklah dia segera memulihkan denga bijaksana dan nasihat-nasihat yang baik, serta cuba bersama anak apabila si anak menunjukkan sikap bermuram dan carilah sebab musabab kenapa si anak berperasaan demikian. Sifat yang demikian sebenarnya berasal dari sifat rendah diri dan kehinaan. Maka wajiblah kita menggunakan perkataan yang baik , bercakap dengan bahasa yang manis ketika memanggilnya atau berbual dengan anak tersebut.

Selalunya sifat tersebut berpunca kerana keyatiman atau ujudnya penceraian antara ibubapa. Untuk itu kita hendaklah menimbulkan didalam jiwa anak itu semangat sabar, bertahan, menggantungkan harapan pada diri sendiri. Tetapi ada juga sebabnya berpunca dari perasaan dengki dan irihati, ini adalah penyakit yang paling saya takuti dalam hidup saya, maka untuk memulihkan dari sifat ini, tunjukkanlah sifat cinta dan kasih sayang kita pada anak-anak dengan adil tanpa membezakan yang perempuan atau lelaki.

3. Pernahkah kita perhatikan anak kita yang mempunyai sifat lekas marah? Atau panas baran? Menurut kajian, sifat ini bermula dari anak usia bayi lagi. Kenapa saya katakan demikian? Anak kecil selalunya menangis kerana sesuatu sebab, kita sebagai orang dewasa telah sedia maklum kenapa anak itu menangis, kerana itu ada ibu hanya membiarkan sahaja dan menangguhkan dengan membuat kerja lain dahulu dan membiarkan untuk memujuk anak yang mungkin lapar atau tidak selesa untuk ditukar lampin basahnya. Pernahkah kita terfikir dari sikap kita itulah yang membentuk anak kita sejak dari bayi lagi menjadi seorang yang lekas marah atau pemarah?

Ada juga sifat marah itu berpunca dari kemanjaan dan kemewahan hidup, sifat marah ini boleh dibaiki dengan membiarkan anak dengan perlakuan biasa serta membiasakan si anak dengan hidup sederhana.

Pemerhatian anak dari dalam kehidupan bermasyarakat.

Pernah tak kita terfikir tentang percampuran anak-anak kita didalam masyarakat? Pernahkah kita perhatikan apa yang dibaca oleh anak-anak kita dari buku-buku, majalah-majalah, sebaran-sebaran umum. Dan seperti apa yang Adinura kaitkan Memiliki TV dirumah seumpama membiarkan anak-anak anda bermain di jalanan setiap hari baik siang mahupun malam dengan sesiapa sahaja. Yang melekakan itulah yang paling disukai termasuk kita sendiri, saya sendiri cuba untuk mengelakkan anak-anak dari TV memang sukar.! (lepas ni kena mintak petua dari Adinura) Cubalah buat sesuatu untuk luangkan masa anak-anak dari menonton TV, tak dapat tidak hadkan waktu mereka untuk menonton, banyak tugasan yang kita berikan maka kuranglah masa untuk mereka menonton TV, waktu sebelum solat magrib, ajarlah anak-anak kita hormat waktu-waktu yang dekat dengan waktu solat, jika selalunya jam 7.15 waktu solat magrib biasakan anak-anak bersiap sedia sebelumnya, membersihkan diri dan jangan sekali-kali biarkan anak-anak menonton waktu-waktu sedemikian. Saya pernah melihat ada setengah ibubapa yang tidak mengambil endah waktu-waktu sebegini, mereka juga turut bersama anak-anak menonton tv diwaktu orang melaungkan azan solat magrib.

Apa yang hendak saya katakan disini adalah berkenaan kehidupan anak-anak didalam masyarakat. Berjayakah kita sebagai ibubapa mengawal kehidupan anak kita dan membimbing mereka menghadapi masyarakat apabila mereka keluar dan menghadapi dunia luar.? Cara percampuran dengan rakan-rakan adalah salah satu kehidupan mereka dengan masyarakat, pertuturan, dan gaya berpakaian juga adalah kesan percampuran dengan masyarakat. Dari sini kitalah yang perlu tahu iaitu dengan siapa mereka berkawan dan siapa ibubapa kawan-kawan mereka. Bukanlah saya suruh selidik latar belakang keluarga rakan anak kita, kaya ke miskin ke, anak dato ke, tetapi selidiklah akhlak rakan anak kita tersebut.

Di antara pemerhatian dalam segi kemasyarakatan ini, kita sebagai ibubapa harus memerhatikan pada diri anak kita tentang :

1) Tanggungjawabnya terhadap dirinya sendiri

2) Tanggungjawabnya terhadap ibubapanya.

3) Tanggungjawabnya terhadap adik-beradiknya, kaum kerabatnya.

4) Tanggungjawabnya terhadap jirannya.

5) Tanggungjawab terhadap gurunya.

6) Tanggungjawab terhadap orang yang lebih tua didalam masyarakatnya.

Kesimpulan tanggungjawab ini adalah, Adakah kita ajarkan anak-anak kita tentang saling menghormati, saling menghargai hak dan tanggungjawab itu didalam kehidupan anak-anak kita dimasa ini? Tentu ada segelintir ibubapa hanya mengharap pelajaran moral disekolah atau didikan ini tidak perlu diajar. Sejak dari kecil lagi didikan ini haruslah dimulakan. Wajiblah kita sebagai pendidik untuk anak-anak kita, menerangkan tentang kecelaan sifat cuai terhadap tanggungjawab tersebut, dan jangan lupa terangkanlah kesudahannya juga.

Thursday, November 20, 2008

sambungan mendidik anak

Sifat Mujahadah (penentangan)

1. Pendidikan dari segi kemasyarakatan untuk si anak adalah penting dalam mendidik anak-anak, hendaklah kita selalu memerhatikan pada diri anak itu tentang cara-cara dia menjalinkan hubungan persahabatan dengan orang lain. Bagaimana sikapnya bila berhadapan dengan masalah lawan yang negatif, sama ada kawan, adik-beradik, gurunya atau kita sendiri sebagai ibubapa.

Wajiblah kita menerangkan tentang sifat cela yang ada pada kawan atau lawannya, terangkan tentang kesudahan perlakuan tersebut walaupun dalam usia yang masih kecil, terangkan dengan menggunakan daya kretif kita sendiri, bukanlah dengan mengajar anak supaya membalas kembali kerana dengan cara yang demikian akan meninggalkan kesan yang kurang baik dimasa hadapan, anak akan menjadi seorang pendendam, dan selalu berfikir kebenaran itu adalah dengan membalas kembali kelakuan cela tersebut.

Ajarlah anak kita dengan sikap tidak bergantung pada orang lain, perhatikan dari jauh apa perlakuan anak kita apabila berhadapan dengan lawan yang mempunyai sifat cela, dari situ kita rasa betapa sifat terpuji yang ada pada anak kita itu akan meninggalkan kesan pada ibubapa lawannya, beliau sendiri sebagai ibubapa akan merasa malu dengan sikap anaknya dan belajar dari kesilapan tersebut, jadi tak perlulah kita tanamkan sifat marah dan berdendam dan wajarlah si anak itu diteruskan dengan sifat beralah, mengalah bukanlah bermakna kita kalah. Tanamkan sifat tidak suka marah, memaafkan dan dari situlah sebenarnya kita mengajar anak kita belajar dari sifat menahan marah, itulah sifat terpuji yang ada pada junjungan kita nabi Muhammad SAW. Biasakanlah anak kita supaya dapat menahan marah ketika dia marah.

Sekali lagi saya ingin katakan teruskanlah mengajar anak tersebut dengan sifat yang baik, berikan pemerhatian pada setiap perlakuannya, mendengar dan melihat setiap tutur lakunya dari jauh antara dia dan lawannya, dan kemudian terangkan padanya jika perbuatan lawan adalah tidak baik dihadapan lawannya, tujuan kita adalah untuk memberi pendidikan pada anak bukan untuk mengajar anak kita bahawa dia adalah benar dan lawannya adalah salah, jika kita sentiasa berada dipehaknya, kelak dia akan sentiasa merasa dirinya betul disuatu ketika yang lain pula. Maka terangkanlah pada kedua belah pehak.

Sifat Nafsi ( Kejiwaan)

2. Hendaklah kita memerhatikan pada diri si anak tentang perasaan mulianya terhadap orang lain. Jika didapati suka mementingkan dirinya, hendaklah kita membimbingnya supaya melebihkan orang lain. Jika didapati anak itu suka membenci orang, hendaklah kita tanamkan didalam dirinya sifat menerima. Janganlah diajar sifat-sifat perkauman pada si anak, sifat siapa pandai, siapa bodoh, siapa cantik dan siapa hodoh. Ingatkanlah selalu padanya bahawa segala cacat cela seseorang itu bukan dari kehendak mereka, dan bukanlah disengajakan. Ajarkan sifat redha dalam diri anak kita. Jika didapati anak itu ditimpa bencana atau sesuatu yang dibencinya atau penyakit, haruslah ditanamkan kedalam jiwanya dan hatinya kepercayaan kepada redha dan qadha dan qadar. Hendaklah kita sebagai pendidik ini menimbulkan perasaan bersih dalam jiwa anak-anak itu perasaan kasih , melebihkan orang lain, mencintainya, berbelas-kasihan serta membersihkan hatinya dari sifat sombong dan iri hati.

Sifat Ruhi ( Kerohanian)

3. Ingatkanlah selalu pada anak-anak kita tentang kebesaran Allah sejak ia masih kecil lagi, perhatikan perlakuan anak dari segi hal-hal kebesaran Allah, mengingatkannya selalu bahwa, Allah SWT itu mendengarnya dan melihatnya, mengetahui segala rahsianya, yang tersembunyi dan yang akan datang. Terangkan pada anak bahawa Allah mengetahui tentang pengkhianatan mata iaitu apa yang anak lakukan dari luar pengetahuan kita, dan apa yang disembunyikan dari kita. Terangkanlah selalu bahawa Allah melihat dari segala penjuru dari langit hingga ke bumi. Hanya dengan itu anak akan merasakan dirinya terkawal ketika dia melakukan sesuatu kebaikkan atau keburukan, merasakan dirinya terkawal apabila dia berfikir. Bahkan dia akan belajar mengawal dirinya dari kemungkaran bila dewasa kelak. Bukakan pintu hati anak kita mengenal keagungan Allah meliputi
yang kecil dan besar, yang beku dan yang hidup, pada kejadian tumbuh-tumbuhan, pohon-pohonan yang cantik, bunga-bunga yang indah, manusia yang berbagai-bagai rupa dan jenis, segalanya yang ajaib itu adalah dari Allah. Itulah yang akan mengajar anak kita dan mengukuhkan sifat-sifat takwa didalam jiwanya sejak dari kecil lagi. Mengajar mereka supaya sentiasa berterima kasih pada maha Pencipta, merasa takut dan sentiasa mendekatkan diri pada Allah dan merasa rendah diri disisi Allah.

Ketiga-tiga sifat ini jika ditanamkan dalam jiwa anak-anak kita InshaAllah dia akan menjadi manusia yang lurus, seorang yang berakal dan bijaksana dalam bertindak sesuatu. Bahkan akan sentiasa mendapat penghormatan didalam hati dan mempunyai kemuliaan dan kebesaran didalam jiwanya. InshaAllah.

5 perkara yang penting telah saya kongsikan bersama.

Pada pendapat saya lima perkara didalam mendidik anak ini adalah penting, bagi yang telah lupa lima perkara tersebut adalah:

(1) Mendidik dengan cara menunjuk contoh tauladan.

(2) Mendidik dengan adat kebiasaan atau adat melayu lama.

(3) Mendidik dengan nasihat dan bimbingan.

(4) Mendidik dengan pemerhatian dan pengawasan.

(5) Mendidik dengan denda dan hukuman.

Saya telahpun huraikan lima perkara diatas didalam Melentur Buluh 14. Doakan semuga saya diberi kelapangan untuk menghuraikan satu persatu lima perkara di atas ini dengan lebih detail. InshaAllah.

Perkara penting didalam mendidik anak adalah mendidik dengan pemerhatian dan pengawasan. Didalam pemerhatian dan pengawasan saya detailkan lagi kepada Pemerhatian Jasmani, Pemerhatian dalam kemasyarakatan, dan Pemerhatian dari segi rohani.

Kedai Online

sambungan mendidik anak

1) Sentiasa menjadi kawan yang baik dengan anak-anak kita, mulakan sejak ia berusia awal persekolahan lagi. Jika anda seorang ibu, waktu anak berusia 5-8 tahun adalah waktu yang baik untuk memulakan persahabatan dengan mereka. Berbual dengan mereka tentang sesuatu yang mereka suka, sentiasa memuji dengan hasil kerja atau pada setiap perbincangan dengan mereka tentang sesuatu perkara.

2) Jadikan anak-anak tempat untuk anda bermanja, contohnya., walaupun anak masih kecil, selalunya dia suka bermanja dengan kita, tetapi sesekali cubalah tukar pulak, cubalah bermanja dengan mereka dengan menyuruh mereka picit kaki atau ambilkan air , dan setelah itu pujilah mereka, dengan cara itu anak akan menjadi lebih gembira melakukan sesuatu dirumah, (seharusnya ibu-ibu dirumah cuba sediakan air didalam balang plastic yang tidak membahaya untuk anak belajar menuang sendiri, dan janganlah letakkan balang biskut atau makanan kegemaran anak anda didalam balang kaca yang pada mata anda memang cantik tetapi akan melukakan si anak, dan bila balang jatuh pecah anak juga yang jadi mangsa kena marah..kesian pada anak sedangkan itu salah ibunya.)

3) Luangkan masa bersama mereka, walaupun anda penat, baru pulang dari kerja, saya faham ada ibu-ibu yang merasa marah bila pulang dari beban kerja di office terpaksa menempuh beban dirumah pula, ingatlah jika kita menganggapnya sebagai beban segala yang kita lakukan tidak mendapat keberkatan disisi Allah, be honest to yourself, buatlah dengan hati yang ikhlas, anda tidak akan merasa itu sebagai beban, setelah pulang kerumah tentu anak terasa rindu pada kita, masa itulah mereka membuat kerenah, meragam, meminta-minta, yang baik dirumah babysitter/pembantu rumah, terus aje bertukar menjadi lain bila nampak muka ibunya, itulah sebenarnya dinamakan kasih sayang, anak kecil masih mentah untuk memahami kita, janganlah terus diherdik walaupun kita penat, ingatlah kita sentiasa dalam ujian Allah swt.

4) Lakukan segalanya bersama, agar dapat mengeratkan silatulrahim, janganlah membiarkan anak-anak makan berasingan dari ibubapa, walaupun sikecil masih belum mengerti, bersolat bersama, beriadah bersama anak-anak inilah yang mengeratkan kita dengan mereka, janganlah kesal kelak dan menyalahkan anak bila mereka dewasa, jangan salahkan mereka jika suatu masa mereka merasa janggal dan malu walau untuk bersalam dan mencium tangan kita ibubapa, ada juga yang merungut dengan saya, anak mereka bila dah dewasa rasa malu bila kita memeluk dan mencium pipi mereka, itulah adalah silap kita sendiri.

5) Jika anak yang telah akhil baligh melakukan kesalahan, janganlah terus menghukum mereka, sebaliknya berbincanglah dengan mereka, bercakaplah seperti seorang sahabat menasihati sahabatnya, anak akan sedar sendiri kesalahan mereka,.tegaskan kepada mereka dan jika didapati masih melakukan kesilapan yang sama, hukumlah dengan cara yang betul.


Kesempurnaan.

Kesempurnaan hidup kita sebagai ibubapa adalah penting dalam kehidupan anak-anak kita. Kempurna yang saya maksudkan bukanlah sempurna dari segi material, sempurna yang dimaksudkan adalah sempurna sebagai hamba Allah swt. Ingatlah jika kita adalah ayah kepada anak, maka kita juga adalah imam dalam keluarga. Segala tingkah laku kita sebagai ibubapa adalah dalam perhatian anak-anak. Ini adalah salah satu didikkan dirumah yang tidak perlu diteorikan. Setiap ucapan kita adalah doa, ucapkanlah perkataan yang baik untuk darah daging kita setiap hari kerana itulah doa yang tidak kita sedari.

Doa kita sebagai ibubapa itulah yang membawa kepada kecermerlangan dan peribadi yang mulia terhadap anak-anak. Sedarkah kita setiap hari dan malam kita mendoakan untuk mereka?

Kesempurnaan ilmu dari ibubapa itulah yang menjadi bekal buat anak-anak kelak. Apabila seorang anak membuat suatu kesilapan, sebelum memarahi mereka, tanyalah diri kita sendiri, adakah kita manusia yang sempurna? Maka itulah yang saya maksudkan dengan kesempurnaan. Bagi pasangan yang ingin berumahtangga dan yang bakal menjadi ibubapa bekalkanlah diri kita dengan ilmu dalam mendidik anak secara Islam. Sempurnakanlah diri kita dahulu.,maka akan lahirlah zuriat yang sempurna kelak. Insha Allah.

Pada fikiran saya , bahawasanya jika kita sebagai ibubapa mengambil berat terhadap pendidikkan anak dengan penuh keimanan, serta dibentuk untuk mengawas diri terhadap Allah, takut kepadaNya ia akan meninggalkan kesan yang besar dalam membetulkan diri anak kita.
Kitalah orang yang bertangungjawab yang menjadi pendidik terhadap pendidikkan anak kita dari segi kepercayaannya, dan membentuknya dari segi keimanannya, sehingga anak itu membesar lurus perjalanannya, molek akhlaknya.

Saya tahu ramai ibubapa sebagai sipendidik ini tidak pernah berputus asa untuk mencari cara-cara yang paling baik untuk mendidik anak mereka. Ramai ibubapa telah berjaya dan mereka menggunakan cara yang berbeza-beza dalam mendidik, menggunakan kebijaksanaan masing-masing. Ada anak yang yang cukup dengan memberi syarat dari jauh saja, dan hatinya akan merasa gentar; ada yang cukup dengan menjeling, perasaannya akan berubah; ada yang cukup dengan menunjukkan muka yang masam, atau ada juga yang menunjukkan kemarahan yang terang-terang ada yang dengan tidak bertegur sapa. Apapun caranya yang penting ialah kita mengikut lunas-lunas yang terdapat dalam Islam, cara pendidikkan secara Islam, telah banyak kita diberi petunjuk cara untuk menghukum anak yang dibenarkan dalam Islam. Laksanakanlah ia serta buatlah pilihan yang paling sesuai di antara cara-cara tersebut.

Cara pendidikan:

1. Dengan pendidikan secara tauladan dirumah, si anak akan meniru segala kelakuan kita dirumah, dari sebaik-baik sifat sehinggalah ke sifat yang tidak baik yang ada pada diri kita sendiri.
Jika kita ibubapa yang sempurna akhlaknya dan dia nanti kelak akan meningkat dewasa kepada sifat-sifat yang baik dan mulia dari kita. Insha Allah.

2. Dengan pendidikan secara beradat, si anak akan mencapai sebaik-baik sifat, dan setinggi-tinggi contoh tauladan dalam pembentukan pendidikannya. Ini bergantung kepada cara pemerhatian kita. Seperti yang telah saya tuliskan cara mendidik anak mengikut adat melayu lama.

3. Dengan pendidikan secara nasihat dan pengajaran, si anak akan terpengaruh dengan kata-kata yang berkesan, dan nasihat yang menunjuk ajar, seperti bercerita tentang kisah-kisah tauladan atau berbual sebagai sahabat dengan cara bijak untuk menarik perhatian anak, yang mana tanpa semua ini juga perasaan si anak tidak akan lembut dan tidak akan timbul perasaan kasih-sayang mereka terhadap kita. Dan apabila tidak ada lagi kasihsayang dan belas mereka terhadap kita ibubapa maka harapan untuk memperbaikinya adalah lemah sekali.

4. Dengan pendidikan secara pemerhatian, si anak akan menjadi baik, jiwanya berkembang, dan adab serta akhlaknya akan sempurna. InshaAllah. Anak akan menjadi laksana sebiji batu-bata yang kukuh dalam masyarakat, dan salah sebuah anggota yang penting lagi berguna dalam umat Muslimat. Tanpanya si anak akan cenderung kepada seburuk-buruk akhlak, dan akan jatuh ke dalam serendah-rendah lembah, dan dialah bakal menjadi penjenayah yang amat jahat sekali dalam masyarakat. Laa haula walaa quwata illaa billaah..

Berikanlah perhatian kepada anak-anak kita sama ada diluar atau didalam rumah sejak ia berusia dari usia Tamyiz iaitu usia dari 7 - 10 tahun. Tunjuk ajar dan juahkan mereka dari perkara kemungkaran apabila ia berusia murahaqah iaitu usia antara 10 - 14 tahun. Peliharalah mereka daripada kejahatan apabila ia masih dalam usia baligh iaitu usia dari 14 - 16 tahun.

5. Dengan pendidikan secara hukuman pula, si anak akan mencegah dirinya dari melakukan dosa, berhenti dari kelakuan yang buruk dan sifat yang tercela. Dia akan mempunyai perasaan yang boleh menghalangnya daripada meneruskan perbuatan yang keji disisi Islam. Tanpanya si anak tadi akan bermaharajalela dalam perbuatan keji, dan akan mudah tergelincir ke dalam kerosakan dan kemungkaran.

Waspadalah wahai ibubapa , kita sama-sama dan benar-benar ingin melaksanakan kelima cara ini dengan baik , dan melakukannya dengan cara yang bijaksana. Andai kita ingin melihat masyarakat kita mempunyai akhlak yang mulia dan negara kita sebagai negara Islam yang maha sempurna tiadalah mustahil segalanya atas nama Allah yang Maha Besar.
Renungkanlah...

Mendidik anak untuk menjadikan yang terbaik itu bukanlah mudah, kerana itulah sejak dari rahim ibu lagi kita perlu melentur supaya bila lahir kelak akan menjadi insan yang berakhlak mulia semulia nabi kita Muhammad SAW. Umumnya, wajiblah kita berpegang teguh dengan pendidikan secara Islam.

Tuesday, November 18, 2008

sambungan Mendidik anak ...

Kecacatan fizik atau mental kanak-kanak berpunca dari kelakuan orang tuanya?

Sama ada benar atau tidak perkara diatas mari bersama saya untuk selidiki tajuk ini.Kecacatan anak sebenarnya adalah satu takdir dari Allah swt untuk menguji hambaNya, tetapi takdir itu sendiri tidak datang begitu sahaja. Dalam hal kecacatan anak, baik fizik atau mentalnya para pengkaji mendapati bahawa sebab utamanya ialah kelakuan orang tuanya sendiri. Jangan pula selepas ini ada yang menyerang saya bila saya mengatakan demikian. Saya masih waras untuk
mengatakan demikian tetapi itu hanyalah kajian para pengkaji, Allah SWt yang maha mengetahui segala yang dilangit dan dibumi dan kejadiannya adalah kehendakNya yang terbukti dengan jelas didalam surah Yassin ayat 82 yang bermaksud "Sesungguhnya keadaan kekuasaanNYA apabila IA menghendaki adanya sesuatu, hanyalah IA berfirman benda itu: "Jadilah engkau!!". Maka ia terus menjadi."

Apa yang ingin saya jelaskan disini adalah asal segala kecacatan itu adalah takdir Allah SWt dan dari kecuaian kita itu dijadikan penyebabnya. Yang pertama setelah kita di akad nikah dan elakukan hubungan jimak, si suami yang bakal menjadi bapa ketika itulah bermulanya acuannya.
Jika benar-benar mengerti dengan doa ketika berjimak dan faham yang diucapkannya, Selamatkanlah zuriat keturunannya. Disitulah awal terselitnya benih-benih yang akan disenangi atau tidak disenangi (anak-anaknya). Sebab itulah syariat telah menggariskan beberapa rukun dan syarat-syarat dan juga hukum-hakamnya berjimak dan waktu-waktunya yang merupakan larangan berjimak.

Jika dilanggar samaada seseorang tahu atau tidak, pasti akan menerima akibatnya sama ada diterima oleh perlakunya yakni orang tuanya atau anaknya kelak.

Masa yang baik bagi menurunkan zuriat (anak-anak) yang sihat mentalnya, berbudi bahasa dan taat pada ibu bapanya, orang-orang dahulu menasihatkan jika akan berjimak hendaklah memilih masa yang baik. Insha Allah diberi keturunan yang baik-baik.

Masanya ialah : Malam Isnin, Malam Selasa, Malam Khamis, Hari Khamis dan Malam Jumaat.

Masa terlarang berjimak ialah:

1. Ketika telanjang bulat yakni tidak berselimut dan masing-masing melihat kemaluan.
2. Ketika berdiri
3. Ketika orang lain mendengar suaranya
4. Beratapkan langit
5. Dihadapan anak
6. Ketika masa di antara azan dan iqamat
7. Ketika bertiup angin kencang
8. Ketika terjadi gempa bumi
9. Ketika terjadi gerhana bulan dan matahari
10.Tanpa mengambil wuduk ketika isteri hamil
11.Pada hari terakhir bulan Sya'ban
12.Pada malam 15 Sya'ban
13.Pada malam Aidil Adha
14.Pada malam Aidil Fitri
15.Pada awal jam malam
16.Di antara azan subuh dan matahari terbit
17.Pada saat-saat matahari terbenam
18.Dalam keadaan menghadap matahari
19.Ketika tidak ada air'
20.Dibawah pohon buah-buahan
21.Diatas atap sesuatu bangunan
22.Diatas kapal atau seumpamanya yang bergerak
23.Ketika berada ditempat suci
24.Ketika ikhram
25.Ketika menghadap atau membelakangi kiblat

Menurut penelitiannya, si anak akan buta hati dari ilmu-ilmu Agama, dan sangat payah menerima ajaran-ajaran yang berunsur akhlak. Rasulullah SAW. bersabda bahawa ada tiga macam balasan buruk akan segera menimpa seseorang di dunia ini, jika.

a. Semasa masih anak-anak dahulunya terlalu berani kepada orang tuanya.
b. Kejam terhadap makluk Allah.
c. Tidak tahu bersyukur pada Allah SWT.
"Orang dahulu berkata bahawa kunci dari baik buruknya anak-anak itu sangat bergantung kepada baik buruknya ibu bapa kepada orang tua-nya".

Ingatlah saudaraku sekelian bahawa , Apabila seorang hamba Allah itu meninggal dunia dan meninggalkan beberapa orang anak, maka segala amal perbuatan anak-anaknya itu akan menjadi hidangan istimewa terhadap orang tua-nya yang telah mati di alam barzah sana. Kalau
amal ibadatnya baik hidangannya berbentuk yang menyelerakan, sebaliknya kalau amalan yang dikerjakan oleh anak-anaknya itu amalan-amalan terkutuk atau terlarang sehingga menyebabkan dosa, maka hidangannya akan berbentuk yang menjijikan seperti bangkai. Ini dipertunjukkan oleh malaikat penjaga kubur pada setiap selepas waktu Asar. **

kasih sayang yang tak berbelah bagi dari ibubapa tak mencukupi andainya anak2 kita bergaul dengan orang yang tak sepatutnya. Bukanlah saya ingin menjadi pengkritik tulisan orang disini, tetapi sebenarnya., kasih sayang yang sebenarnya yang harus diberikan pada anak-anak itu lah yang akan menyelamatkan anak kita. Cuba kita semua bayangkan anak yang hidup tanpa kasih sayang. Kasih sayang yang sebenarnya bukanlah dengan memanjakan anak dan jika anak membuat kesalahan anak akan di pukul atau diherdik kerana kita merasa anak itu harus diajar dengan cara itu setelah kita memberikan kasih sayang pada mereka. Sebenarnya kita silap, telah beberapa kali saya nyatakan dalam bab yang lain bahawa, sikap kita sebagai ibubapalah yang penting dalam mendidik anak-anak kita. Ibarat kata pepatah dimana tumpahnya kuah jika tidak ke nasi, begitulah dengan kita, jika kita hendakkan kuih yang cantik dan tidak cacat sudah tentu kita perlukan acuan yang cantik, jika ayah minum berdiri, usahlah diajar anak kita minum duduk kan? Disini ingin saya huraikan bahawa dengan kasih sayang yang ikhlas dan sentiasa dipupuk setiap hari Insha Allah anak kita akan merasa sedih untuk melukakan hati kita apa tah lagi untuk membuat sesuatu yang tidak baik bila dewasa kelak.

Friday, November 14, 2008

sambungan Mendidik anak ...

Jangan Membiasakan Anak Menggunakan Tangan Kiri Untuk Makan Minum Memberi Dan Mengambil .

Apa yang harus di ingatkan ialah ibubapa hendaknya berhati-hati dalam hal makan, minum, memberi dan mengambil sesuatu. Sebab perkara ini mesti berlaku di dalam kehidupan sehari-hari kita. Ada satu peribahasa yang baik bagi ingatan kepada ibubapa iaitu: "Bapa kencing
berdiri- anak kencing berlari". Kalaupun diluar pengetahuan anak, "Bapa kencing berdiri", maka diluar pengetahuan bapa pun, "Anak akan kencing berlari".

Harap anda sekelian faham apa yang ingin Ezzah sampaikan melalui peribahasa ini. Oleh yang demikian, dalam hal makan dan minum, biasakan dengan cara yang sopan, baik dihadapan anak-anak ataupun di luar pengetahuan anak-anak. Duduklah dengan tertib sebaik menghadap kiblat, baca Bismillah dan seterusnya doa hendak makan dan barulah makan dengan senyap (iaitu tiada percakapan atau kurangkan bercakap-cakap). Ambillah makanan atau lauk yang terdekat dengan kita. Jika harus bercakap, maka percakapannya itu terbatas dan yang menghiburkan sahaja. Terdapat hadis yang melarang kita menggunakan tangan kiri: Diriwayatkan oleh Muslim, Malik, Abu Daud dan Tirmidzi dari Abdullah bin Umar, Nabi bersabda yang bermaksud:

"Janganlah sekali-kali seorang dari kamu makan minum dengan tangan kirinya kerana syaitan makan dan minum dengan tangan kirinya".

Pada riwayat lainnya ditambahkan:

"Dan janganlah pula mengambil dan memberi dengan tangan kiri".

Dari hadis-hadis tersebut diatas tadi, jelaslah bahawa kesopanan dalam makan, minum, mengambil dan menerima, memainkan peranan penting pada pembentukkan diri yang baik terhadap anak-anak.

Kaedah orang tua menundukkan hati anak

Bab hari ini saya ingin membawa pembaca kepada petua menundukkan hati anak yang terlalu degil. Kaedah yang diamalkan oleh orang tua-tua kita dahulu bagi mengatasi kedegilan dan kenakalan anak yang sudah melampau adalah seperti berikut. Jika pembaca benar-benar telah putus harapan untuk mengatasi kedegilan anak cubalah berusaha dengan cara ini, cubalah luangkan masa jika benar-benar ingin melakukannya.

Petua-nya ialah:
Bapa yang ketika berada di dalam masjid bagi menunggu solat Jumaat pada masa itu sedang muadzin melaungkan azan dan iqamat. Di antara kedua azan tersebut itu, hendaknya membaca 35 kali:

"Ahmad Rasulullah Muhammad Rasulullah"

Selepas solat selesai tidak terus pulang tetapi carilah 40 orang miskin yang diberikan kepadanya sedekah dan harus selesai sebelum Asar. Kemudian setelah selesai kembali ke rumah. Selepas mandi dan ambil air wuduk kemudian solat dua rakaat sunat sebelum Asar. Selepas itu duduk diam tafakur sambil baca ayat kursi 17 kali.

Dalam masa membaca ayat kursi itu selitkan satu permohonan kepada Allah swt.agar anak diberi lunak hati dan mahu mendengar cakap serta taat kepada orang tua. Permohonan tersebut di baca didalam hati ketika mana datang isyarat suatu perasaan yang lazat dan ketenangan di dalam hati bersamaan masa sedang membaca ayat kursi. Insha-Allah dengan izinNya jua anak akan berubah menjadi anak yang baik tingkah lakunya. Setelah selesai, barulah solat Asar.

Sebenarnya inilah rahsia segala rahsia, petua yang diamalkan pada hari Jumaat itu tadi memang amat berkesan. Satu dari sebabnya mungkin disebabkan ada di antara orang-orang fakir miskin yang ketika itu sangat-sangat gembira ketika menerima pemberian sedekah dan ketika itu juga bersyukur pada Allah swt dan disaat-saat itulah Allah swt mengabulkan permohonan hambaNya yang telah menggembirakan kaum fakir miskin yang disebutkan itu.

Orang tua dahulu mudah mengatasi kedegilan anak - rahsianya pada kain baju anak.

Satu lagi petua orang tua dahulu untuk mengatasi kedegilan dan kenakalan anak adalah dengan cara tertentu yang dikenal dengan nama "dikancing" ada juga yang menyebut "dipulut". Janganlah pembaca terkejut bila mendengar perkataan dikancing, cara ini adalah merupakan adat turun temurun terpulang kepada mereka yang mempercayainya. Namun kaedah ini sungguh mujarab tetapi hari ini sudah hampir tidak lagi diamalkan. Amalan ini sangat bergantung pada keyakinan kita. Kalau yakin maka jadilah apa yang diingini. Kalau tidak yakin memang tidak kesampaian apa yang diingini.

Petua-nya ialah:

Masa anak tidur ambil baju ayah yang dipakai hari itu jadikan sebagai kain selimut si anak.

Demikian terus menerus dilakukan. Pantangnya ialah si ayah jangan makan atau minum dengan pinggan atau gelas yang pernah digunakan anak itu. Petua diatas juga sangat elok untuk menyembuhkan kerinduan anak pada ayah yang berjauhan. Sebab adakalanya anak sakit tanpa sebab dan tidak dapat diketahui sakitnya apabila ayah berjauhan. Inilah petua orang dahulu yang masa ini sudah pupus. Tetapi saya masih mengamalkannya.

Sesungguhnya semua sedia maklum anak adalah amanah Allah swt pada kita. Saya ingin kongsi bersama amalan dibawah ini, supaya kita dapat bersama-sama membina minda anak kita menjadi anak yang soleh dan solehah.

1) Ajarlah anak anda membaca Al-Quran, kenalkan dengan ayat-ayat Allah dan maknanya sekali sewaktu ia berusia 7 tahun.

2) Janganlah takutkan anak anda dengan sesuatu, seperti kegelapan, dan jangan menakut-nakut mereka dengan benda-benda yang mereka sendiri tidak tahu, seperti perkataan hantu, atau memomok-momokkan mereka. Apabila anak diajar dengan sifat begini apabila dewasa kelak akan menjadi seorang yang penakut, sesungguhnya kubur juga adalah tempat yang gelap, dan semua orang akan menghampirinya., dan janganlah sesekali menakut-nakutkan anak anda dengan kegelapan.

3) Bawalah bersama anak untuk menziarahi orang sakit, bersama-sama mereka ketika menziarahi kubur sanak-saudara, melawat orang mati, atau majlis-majlis tahlill. Dengan cara ini anak akan menjadi biasa dengan perkara tersebut, ketika dewasa beliau telah lali dan tidak takut dengan perkataan mati atau takut menziarahi orang mati.Anak anda juga akan menjadi anak yang berani inshallah

Petua ini jika di amalkan dengan niat yang ikhlas agar Allah swt membalasnya dengan suatu kebaikan pada anaknya, salah satu mendidik anak ialah membawanya ketika melihat sahabat yang sedang sakit, doa orang yang sakit itu Inshallah akan dimakbulkanNya. Cukuplah dengan memegang kepada si anak dan dengan Ikhlas hamba Allah yang sakit tersebut merasa sungguh gembira dengan kedatangan kita dan dengan ikhlasnya mendoakan untuk anak kita tanpa diminta.

Itulah sebabnya seorang muslim yang sihat digesa sangat-sangat mengunjungi saudaranya seagama yang sedang sakit, rahsia hikmatnya kerana disaat itulah doa orang yang sakit itu amat mustajab, seperti dinyatakan di atas tadi.

4) Ajarlah anak anda berwuduk sebelum tidur kelak akan menjadi kebiasaan pada dirinya sehingga dewasa sentiasa dalam keadaan bersih dan berwuduk. Cara tidur juga penting supaya anak tidur didalam mengadap ke kiblat, dan jika anak masih bayi maka ibubapa seharusnya akan menghadapkan mukanya ke kiblat. Ini mesti dijaga , walaupun kelihatan sesuatu yang ringan tetapi mengandungi rahsia yang mendalam apabila anak tersebut dewasa. Menurut penelitian orang tua-tua dahulu anak kecil yang biasa tidurnya itu membelakangi kiblat ternyata bila dewasa anak itu akan jauh dari agama dan akan mempersendakan.

5) Ajarlah anak anda bagaimana membuang air kecil dengan sempurna, tidak kesenonohan membuang air kecil akan menjadikan sikap kebinatangan melekat perlahan-lahan di hati anak.
Ketika anak pandai membuang air kecil dan membersihkannya sendiri, sebagai ibubapa jagalah beberapa perkara ini:

a.) Jangan kencing berdiri
b.) Jangan kencing sehingga memercik kembali pada pakaian atau tubuh anggota badan.
c.) Jangan kencing pada takungan air.
d.) Jangan kencing di tempat lubang haiwan kecil tinggal.
e.) Jangan kencing di jalanan.
f.) Jangan kencing di dinding masjid.
g.) Jangan kencing di tempat orang beristirehat dan di perkuburan.
h.) Jangan kencing pada sekitar pohon-pohonan.
i.) Jangan kencing disekitar kawasan rumah
j.) Ketika masuk tandas/bilik air, dahulukan kaki kiri, dan ketika membuang air
kecil ajarlah anak bertinggung.

Adat membuang air kecil dan air besar,:

Dikehendaki menjongkokkan badan kesebelah kiri kemudian bersuci dan keluar dari bilik air setelah bersuci dengan mendahulukan kaki kanan.

k.) Jangan sekali-kali meninggalkan "bersuci" selepas kencing, ajarlah pada anak sejak kecil-kecil lagi kerana ianya kunci kebersihan zahir yang mempengaruhi kebersihan batin.

Kebaikannya yang paling besar ialah kelak apabila anak sudah dewasa Insya Allah akan dapat menjaga farajnya (alat kelamin) dan tidak mudah digoda oleh bisikan hawa nafsu syaitan. Inilah yang tersirat.

6) Ajarlah anak supaya sentiasa bersyukur atas segala nikmat Allah swt didunia ini. Amat sedikit orang-orang yang bersyukur pada hari ini, oleh yang demikian wajiblah kita ajarkan tentang rasa syukur dengan penuh keikhlasan terhadap apa yang diberikan kepada kita. Jika benar-benar rasa syukur , maka akan merasa ringan bila menghadapi segala masalah yang menimpa.Malah dengan banyak bersyukur maka segala masalah hidup termasuk menghadapi kedegilan anak-anak itu akan mudah mendapat pertolongan dari Allah swt. Banyak bersyukur juga merupakan
amalan yang akan memudahkan terbukanya pintu rezeki.

sambungan mendidik anak

BAJU ANAK DAN RAHSIANYA.

Mengikut adat resam masyarakat Melayu lama antara baju dan anak mempunyai hubungan amat rapat. Biasanya apabila orang tua membelikan baju tidak terus dipakaikan pada si anak. Tiap-tiap baju yang yang baru dibeli untuk anaknya itu di cuci terlebih dahulu dan setelah selesai dicuci, dijemur di tempat yang teduh atau didalam rumah. Pada hari ini adat semacam ini sudah lama luput, namun setengah masyarakat Melayu Jawa masih terus mengamalkannya, bertujuan agar anak tersebut sejuk hati dan mengikuti arahan-arahan yang diberikan orang tuanya.

Ada satu kepercayaan orang tua-tua dahulu , tidak mahu bahkan pantang melintasi tali ampaian dimana tempat tersidainya baju anak-anak. Kononnya anak itu kelak bila dewasa akan berani menentang orang tuanya. Wallahhu'alam.

Demikian pula cara memakaikan baju pada anak, Anak dihadapkan ke kiblat (kalau masih kecil berdiri mengadap kiblat) kemudian memakaikan seluar dahulu pada kaki kanan kemudian kaki kiri. Diikuti memakai bajunya bermula dari tangan kanan kemudian kiri. Yang paling penting masa mengancingkan butang baju dengan membaca : "Bismillahi Allah Hu Akbar" sehingga terkancing semuanya. Dengan demikian niat mudah-mudahan anak ini terkunci dari gangguan jin yang jahat. Jika diamalkan khasnya oleh ibubapa terhadap anaknya sejak masih bayi lagi, sehingga menjadi amalan yang sebati sesungguhnya Allah akan memenuhi permintaannya . Insha Allah.

Orang tua-tua zaman dahulu tidak memanjakan anak cucunya.

Pada hari ini banyak ibubapa yang terlalu memanjakan anak, itu tidak ubahnya seperti memberi madu tetapi sebenarnya racun. Dikatakan racun kerana sikap ibubapa itself dapat membunuh sikap-sikap baik yang lahir dari si anak seperti;

(1) Sikap percaya diri sendiri
(2) Sikap mahu berusaha sendiri
(3) Sikap berani kerana benar
(4) Sikap tanggungjawap

JIka keempat sikap ini tiada, keadaan dalam diri si anak bersifat pasif yang kemudiannya segala-galanya bergantung harapan kepada kedua ibubapanya. Sebab itulah benar apabila dinyatakan bahawa masalah memanjakan anak merupakan kesilapan besar dalam mendidik anak.
Kajian mendapati bahawa orang tua-tua dahulu berjaya dalam mendidik anak cucu kerana kunci utamanya ialah "tidak memanjakan anak".

Rasulullah saw. bersabda: "Ajarilah anak-anakmu berenang".

Dalam hadis tersebut tersirat suatu hikmah disamping anak itu mendapat kesihatan yang baik dari aktiviti berenang, namun yang lebih utama ialah untuk mendorong mereka belajar berdiri di atas kaki sendiri. Dalam ertikata lain belajar tidak bergantung pada ibubapanya ataupun pada orang lain. Ibarat kita membiarkan anak didalam air dan biarkan ia sendiri berusaha untuk mengapongkan dirinya supaya tidak tertelan air. Tersirat sesuatu yang unik untuk difikirkan didalam erti kata belajar berenang ini, hanya dengan belajar berenang sahaja kita dapat menilai sedalamnya maksud belajar berenang dan kaitannya dengan belajar berdiri di atas kaki sendiri.

Kita sering melihat seorang anak yang masih kecil didudukkan diatas bahagian leher belakang (tengkuk) ayahnya, sambil dipegang kedua tangan si anak itu oleh ayahnya. Kononnya ayah itu hendak menunjukkan kesayangannya pada anaknya itu. Bagi orang-orang dahulu perbuatan ayah memanjakan anak seperti yang digambarkan di atas tadi merupakan pantang larang yang amat sangat. Memanjakan anak sehingga berlebihan membawa kesan buruk pada si anak itu sendiri dan jelas kelihatan ketika anak itu meningkat dewasa.

Kesan dari perbuatan tersebut dipercayai oleh orang tua-tua dahulu apabila dewasa anak itu tidak akan mendengar kata dan mentaati perintah ibubapanya, bahkan umpama memijak kepala ibubapa seperti terdapat didalam pepatah melayu.

Satu lagi pantangan orang-orang tua dahulu ialah menggunakan pinggan yang sama digunakan untuk makan nasi si ayah juga digunakan oleh anaknya. Begitu juga dengan bekas minumannya. Kesan dari sikap ini dipercayai akan menyebabkan anak tidak mendengar kata dan merasa tidak hormat kepada orang tuanya. Orang-orang dahulu sangat memperhatikan masalah pinggan mangkuk dan gelas yang biasa digunakan oleh mereka sebagai larangan didalam rumahnya. Mereka tidak mahu bahkan melarang pinggan atau gelasnya yang biasa digunakan itu digunakan juga oleh anak cucunya untuk makan minum.

Mengikut kajian dan penelitian saya, amalan menggunakan pinggan mangkuk dan gelas mengikut pemiliknya masing-masing merupakan amalan yang hampir dikatakan "wajib" oleh orang-orang dahulu dan hari ini masih menjadi amalan dari keturunan raja-raja dan keturunan ternama.

Apa yang menjadi bukti ialah anak cucu mereka merasa takut dan mentaati perintah kedua orang tuanya. Bukti ini dapat dilihat sendiri dari keluarga diRaja dan kerap didengar dari mulut ke mulut.

Malah adakalanya kita mendengar seorang yang sudah berumur bercerita, "Dahulu kami takut pada Ayah! Jangankan merokok dihadapannya, melintas dihadapannya pun tidak berani. Budak-budak sekarang lain pula halnya. Terbalik, orang tua pula menjadi takut pada anak-anaknya."
Ungkapan-ungkapan yang senada dengan ini banyak sekali dan kerap kita mendengarnya sendiri. Demikian yang tersirat adanya dari amalan yang menjadi sebati setiap hari oleh orang-orang dahulu. Sebab itulah ada setengah-setengah orang tua yant tidak mahu makan di luar (iaitu di kedai-kedai makan). Wallahhu'alam.

Salah satu lagi pantang larang orang dahulu ialah apabila anak-anak cucunya membuang tulang ayam atau tulang apa pun (selepas memakan dagingnya) di merata-rata tempat atau di tempat yang kotor.

Menurut penelitian adat orang-orang lama di dalam masyarakat Melayu sebenarnya ada kaitannya dengan perintah larangan yang disabdakan oleh junjungan kita Rasulullah SAW. di mana baginda bersabda bahawa sesungguhnya tulang-tulang yang dibuang itu menjadi daging bagi para jin. Mereka saling berebut-rebut mendapatkannya sebagai rezeki makanan yang berupa daging-daging baginya.

Jika kebetulan tulang itu dibuang di tempat yang kotor kemudian para jin ini mendapatkannya dan marah, maka akan berakibat buruk pada si anak. Boleh jadi anak akan menjadi bebal, degil dan tidak mahu mentaati perintah ibubapanya. Boleh jadi perkara yang lainnya seperti sakit yang sukar diubati dan sebagainya.

Sebab itulah masyarakat zaman dahulu (orang tua-tua) sentiasa mengingatkan kepada anak cucunya agar tulang-tulang dari sisa daging-daging yang dimakan itu dikumpulkan disatu tempat khusus dan setelah itu di buang di tempat yang disediakan.

bersambung.....