Friday, December 5, 2008

Keluasan Neraka


Yazid Arraqqasyi dari Anas bin Malik ra. berkata: Jibrail datang kepada Nabi saw pada waktu yg ia tidak biasa datang dalam keadaan berubah mukanya,
maka ditanya oleh nabi s. a. w.:
"Mengapa aku melihat kau berubah muka?"
Jawabnya: "Ya Muhammad, aku datang kepadamu di saat Allah menyuruh supaya
dikobarkan penyalaan api neraka, maka tidak layak bagi orang yang mengetahui bahawa neraka Jahannam itu benar, dan siksa kubur itu benar, dan siksa Allah
itu terbesar untuk bersuka-suka sebelum ia merasa aman daripadanya.

" Lalu nabi s. a. w. bersabda: "Ya Jibrail, jelaskan padaku sifat Jahannam."
Jawabnya: "Ya. Ketika Allah menjadikan Jahannam, maka dinyalakan selama seribu tahun, sehingga merah, kemudian dilanjutkan seribu tahun sehingga putih, kemudian seribu tahun sehingga hitam, maka ia hitam gelap, tidak pernah padam nyala dan baranya.
Demi Allah yg mengutus engkau dengan hak, andaikan terbuka sebesar lubang jarum nescaya akan dapat membakar penduduk dunia semuanya kerana panasnya. Demi Allah yg mengutus engkau dengan hak, andaikan satu baju ahli neraka itu digantung di antara langit dan bumi nescaya akan mati penduduk bumi kerana panasnya.
Demi Allah yg mengutus engkau dengan hak, andaikan satu pergelangan dari rantai yang disebut dalam Al-Qur'an itu diletakkan di atas bukit, nescaya akan cair sampai ke bawah bumi yang ke tujuh.
Demi Allah yang mengutus engkau dengan hak, andaikan seorang di hujung barat tersiksa, nescaya akan terbakar orang-orang yang di hujung timur kerana sangat panasnya,
Jahannam itu sangat dalam dan perhiasannya besi, dan minumannya air panas campur nanah, dan pakaiannya potongan-potongan api.
Api neraka itu ada tujuh pintu, tiap-tiap pintu ada bahagiannya yang tertentu dari orang laki-laki dan perempuan.

" Nabi s. a. w. bertanya: "Apakah pintu-pintunya bagaikan pintu-pintu rumah kami?"
Jawabnya: "Tidak, tetapi selalu terbuka, setengahnya di bawah dari lainnya, dari pintu ke pintu jarak perjalanan 70,000 tahun, tiap pintu lebih panas dari yang lain 70 kali ganda." (nota kefahaman: iaitu yang lebih bawah lebih
panas)
Tanya Rasulullah s. a. w.: "Siapakah penduduk masing-masing pintu?" Jawab Jibrail: "Pintu yg terbawah untuk orang-orang munafik, dan orang-orang
yang kafir setelah diturunkan hidangan mukjizat nabi Isa a. s. serta keluarga Fir'aun sedang namanya Al-Hawiyah.
Pintu kedua tempat orang-orang musyrikin bernama Jahim,
Pintu ketiga tempat orang shobi'in bernama Saqar.
Pintu ke empat tempat Iblis dan pengikutnya dari kaum majusi bernama Ladha, Pintu kelima orang yahudi bernama Huthomah.
Pintu ke enam tempat orang nasara bernama Sa'eir.
" Kemudian Jibrail diam segan pada Rasulullah s. a. w. sehingga ditanya: "Mengapa tidak kau terangkan penduduk pintu ke tujuh?"
Jawabnya: "Di dalamnya orang-orang yg berdosa besar dari ummatmu yg sampai
mati belum sempat bertaubat."
Maka nabi s. a. w. jatuh pengsan ketika mendengar keterangan itu, sehingga Jibrail meletakkan kepala nabi s. a. w. dipangkuannya sehingga sedar kembali dan sesudah sedar nabi saw bersabda: "Ya Jibrail, sungguh besar
kerisauanku dan sangat sedihku, apakah ada seorang dari ummat ku yang akan masuk ke dalam neraka?"
Jawabnya: "Ya, iaitu orang yg berdosa besar dari ummatmu."
Kemudian nabi s. a. w. menangis, Jibrail juga menangis, kemudian nabi s. a. w. masuk ke dalam rumahnya dan tidak keluar kecuali untuk sembahyang kemudian kembali dan tidak berbicara dengan orang dan bila sembahyang selalu menangis dan minta kepada Allah.

(dipetik dari kitab "Peringatan Bagi Yang Lalai") Dari Hadith Qudsi: Bagaimana kamu masih boleh melakukan maksiat sedangkan kamu tak dapat bertahan dengan panasnya terik matahari Ku.
Tahukah kamu bahawa neraka jahanamKu itu:
1. Neraka Jahanam itu mempunyai 7 tingkat
2. Setiap tingkat mempunyai 70,000 daerah
3. Setiap daerah mempunyai 70,000 kampung
4. Setiap kampung mempunyai 70,000 rumah
5. Setiap rumah mempunyai 70,000 bilik
6. Setiap bilik mempunyai 70,000 kotak
7. Setiap kotak mempunyai 70,000 batang pokok zarqum
8. Di bawah setiap pokok zarqum mempunyai 70,000 ekor ular
9. Di dalam mulut setiap ular yang panjang 70 hasta mengandungi lautan racun yang hitam pekat.
10. Juga di bawah setiap pokok zarqum mempunyai 70,000 rantai
11. Setiap rantai diseret oleh 70,000 malaikat

Mudah-mudahan dapat menimbulkan keinsafan kepada kita semua.

Wallahua'lam.
Al-Quran Surah Al- Baqarah Ayat 159 maksud terjemahannya
Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah Kami turunkan dari keterangan-keterangan dan petunjuk hidayat, sesudah Kami menerangkannya
kepada manusia di dalam Kitab Suci, mereka itu dilaknat oleh Allah dan dilaknat oleh sekalian makhluk.

Dari Abdullah bin 'Amr R. A, Rasulullah S. A. W bersabda:" Sampaikanlah pesanku biarpun satu ayat...

Wednesday, December 3, 2008



Click here to get The Alpha Male Secret Library

Cinta Rasul

Airmata Rasulullah

Detik-detik Rasulullah SAW Menghadapi Sakaratul Maut

Kisah tentang cinta yang sebenar-benar cinta yang dicontohkan Allah melalui kehidupan Rasul-Nya. Pagi itu, walaupun langit telah mulai menguning, burung -burung gurun enggan mengepakkan sayap. Pagi itu,Rasulullah dengan suara terbatas memberikan kutbah,
"Wahai umatku, kita semua ada dalam kekuasaan Allah dan cinta kasih-Nya.
Maka taati dan bertakwalah kepada-Nya. Kuwariskan dua perkara pada kalian,
Al Qur'an dan sunnahku. Barang siapa mencintai sunnahku, bererti mencintai aku dan kelak orang-orang yang mencintaiku, akan masuk syurga bersama-sama aku."
Khutbah singkat itu diakhiri dengan pandangan mata Rasulullah yang tenang dan penuh minat menatap sahabatnya satu persatu. Abu Bakar menatap mata itu dengan berkaca-kaca, Umar dadanya naik turun menahan nafas dan tangisnya. Usman menghela nafas panjang dan Ali menundukkan kepalanya dalam-dalam. Isyarat itu telah datang, saatnya sudah tiba........!

"Rasulullah akan meninggalkan kita semua,"keluh hati semua sahabat kala
itu. Manusia tercinta itu, hampir selesai menunaikan tugasnya didunia.
Tanda-tanda itu semakin kuat, tatkala Ali dan Fadhal dengan cergas
menangkap Rasulullah yang berkeadaan lemah dan goyah ketika turun dari
mimbar. Disaat itu, kalau mampu, seluruh sahabat yang hadir di sana pasti
akan menahan detik-detik berlalu.

Matahari kian tinggi, tapi pintu rumah Rasulullah masih tertutup. Sedang didalamnya, Rasulullah sedang terbaring lemah dengan keningnya yang berkeringat dan membasahi pelepah kurma yang menjadi alas tidurnya. Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seorang yang berseru mengucapkan salam.

"Bolehkah saya masuk?" tanyanya. Tapi Fatimah tidak mengizinkannya masuk,"Maafkanlah, ayahku sedang demam," kata Fatimah yang membalikkan
badan dan menutup pintu. Kemudian ia kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah membuka mata dan bertanya pada Fatimah,

"Siapakah itu wahai anakku?"

"Tak tahulah ayahku, orang sepertinya baru sekali ini aku melihatnya,"
tutur Fatimah lembut. Lalu, Rasulullah menatap puterinya itu dengan
pandangan yang menggetarkan. Seolah-olah bahagian demi bahagian wajah
anaknya itu hendak dikenang.

"Ketahuilah, dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara, dialah yang memisahkan pertemuan di dunia. Dialah malakul maut,"kata Rasulullah,

Fatimah pun menahan ledakkan tangisnya. Malaikat maut datang menghampiri, tapi Rasulullah menanyakan kenapa Jibril tidak ikut sama menyertainya. Kemudian dipanggilah Jibril yang sebelumnya sudah bersiap di atas langit dunia menyambut ruh kekasih Allah dan penghulu dunia ini.

"Jibril, jelaskan apa hakku nanti di hadapan Allah?"
Tanya Rasululllah dengan suara yang amat lemah.

"Pintu-pintu langit telah terbuka,para malaikat telah menanti ruhmu.
Semua syurga terbuka lebar menanti kedatanganmu, " kata Jibril.

Tapi itu ternyata tidak membuatkan Rasulullah lega, matanya masih penuh kecemasan.

"Engkau tidak senang mendengar khabar ini?" Tanya Jibril lagi.

"Khabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?"

"Jangan khawatir, wahai Rasul Allah, aku pernah mendengar Allah berfirman
kepadaku: 'Kuharamkan syurga bagi siapa saja, kecuali umat Muhammad telah
berada di dalamnya," kata Jibril.

Detik-detik semakin dekat, saatnya Izrail melakukan tugas.Perlahan ruh
Rasulullah ditarik. Nampak seluruh tubuh Rasulullah bersimbahpeluh,
urat-urat lehernya menegang.

"Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini."

Perlahan Rasulullah mengaduh. Fatimah terpejam, Ali yang di sampingnya
menunduk semakin dalam dan Jibril memalingkan muka.

"Jijikkah kau melihatku, hingga kau palingkan wajahmu Jibril?" Tanya
Rasulullah pada Malaikat pengantar wahyu itu.

"Siapakah yang sanggup, melihat kekasih Allah direnggut ajal," kata Jibril.

Sebentar kemudian terdengar Rasulullah memekik, kerana sakit yang tidak
tertahankan lagi. "Ya Allah, dahsyat nian maut ini, timpakan saja semua
siksa maut ini kepadaku, jangan pada umatku."

Badan Rasulullah mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tidak bergerak lagi. Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu, Ali segera mendekatkan telinganya.

"Uusiikum bis shalati, wa maa malakat aimanuku, peliharalah shalat dan
peliharalah orang-orang lemah di antaramu."

Di luar pintu tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat saling berpelukan. Fatimah menutupkan tangan di wajahnya, dan Ali kembali mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan.

"Ummatii, ummatii, ummatiii?" - "Umatku, umatku, umatku"

Dan, berakhirlah hidup manusia mulia yang memberi sinaran itu. Kini,
mampukah kita mencintai sepertinya?

Allahumma solli 'ala Muhammad wa baarik wa salim 'alaihi

Betapa cintanya Rasulullah kepada kita.

Kirimkan kepada sahabat-sahabat muslim lainnya agar timbul kesedaran
untuk
mencintai Allah dan RasulNya, seperti Allah dan Rasulnya mencintai kita.
Karena sesungguhnya selain daripada itu hanyalah fana belaka

Tuesday, December 2, 2008

Untuk bacaan dan pedoman kita bersama... ..

ViralNetworks

99 Langkah Menuju Kesempurnaan Iman

01. Bersyukur apabila mendapat nikmat;
02. Sabar apabila mendapat kesulitan;
03. Tawakal apabila mempunyai rencana/program;
04. Ikhlas dalam segala amal perbuatan;
05. Jangan membiarkan hati larut dalam kesedihan;
06. Jangan menyesal atas sesuatu kegagalan;
07. Jangan putus asa dalam menghadapi kesulitan;
08. Jangan usil dengan kekayaan orang;
09. Jangan hasad dan iri atas kesuksessan orang;
10. Jangan sombong kalau memperoleh kesuksessan;
11. Jangan tamak kepada harta;
12. Jangan terlalu ambitious akan sesuatu kedudukan;
13. Jangan hancur karena kezaliman;
14. Jangan goyah karena fitnah;
15. Jangan berkeinginan terlalu tinggi yang melebihi kemampuan diri.
16. Jangan campuri harta dengan harta yang haram;
17. Jangan sakiti ayah dan ibu;
18. Jangan usir orang yang meminta-minta;
19. Jangan sakiti anak yatim;
20. Jauhkan diri dari dosa-dosa yang besar;
21. Jangan membiasakan diri melakukan dosa-dosa kecil;
22. Banyak berkunjung ke rumah Allah (masjid);
23. Lakukan solat dengan ikhlas dan khusyu;
24. Lakukan solat fardhu di awal waktu, berjamaah di masjid;
25. Biasakan solat malam;
26. Perbanyak zikir dan doa kepada Allah;
27. Lakukan puasa wajib dan puasa sunat;
28. Sayangi dan santuni fakir miskin;
29. Jangan ada rasa takut kecuali hanya kepada Allah;
30. Jangan marah berlebih-lebihan;
31. Cintailah seseorang dengan tidak berlebih-lebihan;
32. Bersatulah karena Allah dan berpisahlah karena Allah;
33. Berlatihlah konsentrasi pikiran;
34. Penuhi janji apabila telah diikrarkan dan mintalah maaf apabila karena sesuatu sebab tidak dapat dipenuhi;
35. Jangan mempunyai musuh, kecuali dengan iblis/syaitan;
36. Jangan percaya ramalan manusia;
37. Jangan terlampau takut miskin;
38. Hormatilah setiap orang;
39. Jangan terlampau takut kepada manusia;
40. Jangan sombong, takabur dan besar kepala;
41. Berlakulah adil dalam segala urusan;
42. Biasakan istighfar dan taubat kepada Allah;
44. Hiasi rumah dengan bacaan Al-Quran;
45. Perbanyak silaturrahim;
46. Tutup aurat sesuai dengan petunjuk Islam;
47. Bicaralah secukupnya;
48. Beristeri/bersuami kalau sudah siap segala-galanya;
49. Hargai waktu, disiplin waktu dan manfaatkan waktu;
50. Biasakan hidup bersih, tertib dan teratur;
51. Jauhkan diri dari penyakit-penyakit batin;
52. Sediakan waktu untuk santai dengan keluarga;
53. Makanlah secukupnya tidak kekurangan dan tidak berlebihan;
54. Hormatilah kepada guru dan ulama;
55. Sering-sering bersalawat kepada nabi;
56. Cintai keluarga Nabi saw;
57. Jangan terlalu banyak hutang;
58. Jangan terlampau mudah berjanji;
59. Selalu ingat akan saat kematian dan sedar bahawa kehidupan dunia adalah kehidupan sementara;
60. Jauhkan diri dari perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat seperti mengobrol yang tidak berguna;
61. Bergaul lah dengan orang-orang soleh;
62. Sering bangun di penghujung malam, berdoa dan beristighfar;
63. Lakukan ibadah haji dan umrah apabila sudah mampu;
64. Maafkan orang lain yang berbuat salah kepada kita;
65. Jangan dendam dan jangan ada keinginan membalas kejahatan dengan kejahatan lagi;
66. Jangan membenci seseorang karena pahaman dan pendiriannya;
67. Jangan benci kepada orang yang membenci kita;
68. Berlatih untuk berterus terang dalam menentukan sesuatu pilihan
69. Ringankan beban orang lain dan tolonglah mereka yang mendapatkan kesulitan.
70. Jangan melukai hati orang lain;
71. Jangan membiasakan berkata dusta;
72. Berlakulah adil, walaupun kita sendiri akan mendapatkan kerugian;
73. Jagalah amanah dengan penuh tanggung jawab;
74. Laksanakan segala tugas dengan penuh keikhlasan d! an kesungguhan;
75. Hormati orang lain yang lebih tua dari kita
76. Jangan membuka aib orang lain;
77. Lihatlah orang yang lebih miskin daripada kita, lihat pula orang yang lebih berprestasi dari kita;
78. Ambillah pelajaran dari pengalaman orang-orang arif dan bijaksana;
79. Sediakan waktu untuk merenung apa-apa yang sudah dilakukan;
80. Jangan sedih karena miskin dan jangan sombong karena kaya;
81. Jadilah manusia yang selalu bermanfaat untuk agama,bangsa dan negara;
82. Kenali kekurangan diri dan kenali pula kelebihan orang lain;
83. Jangan membuat orang lain menderita dan sengsara;
84. Berkatalah yang baik-baik atau tidak berkata apa-apa;
85. Hargai prestasi dan pemberian orang;
86. Jangan habiskan waktu untuk sekedar hiburan dan kesenangan;
87. Akrablah dengan setiap orang, walaupun yang bersangkutan tidak menyenangkan.
88. Sediakan waktu untuk berolahraga yang sesuai dengan norma-norma agama dan kondisi diri kita;
89. Jangan berbuat sesuatu yang menyebabkan fisikal atau mental kita menjadi terganggu;
90. Ikutilah nasihat orang-orang yang arif dan bijaksana;
91. Pandai-pandailah untuk melupakan kesalahan orang dan
pandai-pandailah untuk melupakan jasa kita;
92. Jangan berbuat sesuatu yang menyebabkan orang lain terganggu dan jangan
berkata sesuatu yang dapat menyebabkan orang lain terhina;
93. Jangan cepat percaya kepada berita jelek yang menyangkut teman kita sebelum dipastikan kebenarannya;
94. Jangan menunda-nunda pelaksanaan tugas dan kewajiban;
95. Sambutlah huluran tangan setiap orang dengan penuh keakraban dan keramahan dan tidak berlebihan;
96. Jangan memforsir diri untuk melakukan sesuatu yang diluar kemampuan diri;
97. Waspadalah akan setiap ujian, cobaan, godaan dan tentangan. Jangan lari dari kenyataan kehidupan;
98. Yak! inlah bahwa setiap kebajikan akan melahirkan kebaikan dan setiap kejahatan akan melahirkan merusakan;
99. Jangan sukses di atas penderitaan orang dan jangan kaya dengan memiskinkan orang.

"Sebarkanlah walau satu ayat pun" (Sabda Rasulullah SAW) "Nescaya Allah
memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu.
Dan barangsiapa mentaati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar." (Surah Al-Ahzab:71)

Monday, December 1, 2008

ViralNetworks


Join 4Shared Now!

Petua Iblis menanam kesumat di Hati Manusia

Pada suatu malam yang lengang, Rasulullah menghendap-hendap keluar dari
rumah isterinya, Aisyah. Dengan hati-hati dia berusaha agar Aisyah tidak
terbangun dari tidurnya. Tetapi Aisyah terjaga dan melihat suaminya keluar,
ia merasa curiga serta cemburu.

Mahu ke mana suamiku?
Apakah ia akan mendatangi isterinya yang lain?

Oleh kerana itu, Aisyah terburu-buru mengikut Rasulullah dari belakang.
Tiba-tiba Rasulullah seperti menerima firasat yang tajam. Dia berhenti, lalu
berbalik menuju arah semula. Dengan demikian, dia menegur Aisyah yang sedang
mengikutinya.

Nabi SAW bertanya, "Engkau curiga dan cemburu kepadaku?"

Aisyah menjawab dengan jujur, "Benar ya baginda." Bagaimana takkan cemburu
seorang isteri seperti aku terhadap suami semacam baginda?"

"Bererti syaitanmu telah mengunjungi dirimu," jawab Nabi SAW.

"Apakah ada syaitan dalam diriku, ya Rasulullah?" ucap Aisyah terperanjat.

"Ya, dan ada pada setiap orang," sashut Nabi SAW membenarkan.

"Juga dalam dirimu, ya Rasulullah?" Tanya Aisyah kurang puas. Nab SAW
mengangguk dan berkata, "Betul. Tetapi Tuhanku Yang Maha Perkasa dan Maha
Mulia telah menolong ku untuk mengalahkan syaitan sehingga aku selamat dari
tipu dayanya.

Benih-benih kesumat telah disebarkan oleh syaitan. Namun, tidak semuanya
tumbuh subur di hati manusia. Curiga dan cemburu telah ditanamkan oleh
syaitan. Akan tetapi tidak semua manusia boleh ditaklukkan. Sebab ada
orang-orang yang selamat dari pujukan syaitan, iaitu orang-orang yang
ditolong oleh Allah serta orang-orang yang berlindung kepada Allah, yang
meminta tolong kepada Allah.

Dalam sebuah hadith qudsi Allah SWT berfirman : "Wahai segenap hambaKu.
Kalian semua nya berdosa, kecuali yang Ku ampuni. Oleh kerana itu mintalah
ampun kepada Ku, nescaya kalian Ku ampuni."

Sabda Rasulullah SAW: "Sesungguh nya syaitan itu meletakkan paruhnya dihati keturunan Adam. Namun, jika mereka ingat akan Allah, pergilah syaitan itu.Akan tetapi, bila mereka melupakan Allah SWT, disengatlah hatinya oleh
syaitan".

Kepada Nabi Musa a.s syaitan datang berupa bentuk Iblis yang berjubah dengan
tutup kepala bagaikan orang suci. Di hadapan Nabi Musa, iblis membetulkan
tutup kepalanya sambil mengucap, "Assalamualaikum

Musa bertanya. "Siapakah engkau?"

"Aku Iblis," jawabnya

Musa segera mengucap, "Semoga Allah SWT melindungi diriku dari tipu dayamu."

Iblis berkata, "Aku datang dengan memberi salam untuk mengagumi ketinggian
martabatmu di sisi Allah SWT dan kemasyhuran namamu di tengah umat manusia."

"Apakah pujian itu untuk menyesatkanku?" Tanya Nabi Musa.

"Benar. Tetapi engkau terlalu kuat bagiku." Ucap syaitan berterus terang.

Musa bertanya keras, "Buat apa engkau memakai tutup kepala seperti orang
alim?"

"Dengan pakaian ini aku berusaha menawan hati manusia."

Nabi Musa masih bertanya." Apa yang engkau lakukan kepada manusia supaya
mereka dapat engkau perdayakan?"

Iblis menjawab. "Bila mereka sangat kagum akan diri sendiri. Lalu aku merasa
dirinya telah banyak berbuat kebaikan dan seolah tidak pernah mempunyai
dosa, itulah tanah paling subur untuk menanam kesumat di hati mereka."

"Jelaskan lebih lanjut usahamu yang lain." Tanya Nabi Musa.

Dengan mengangkat kepalanya, Iblis berkata, "Jika engkau berjanji akan
melakukan kebajikan dan akan meninggalkan keburukan, disitulah aku datang
untuk menggagalkannya. Sebab antara janji dengan pelaksanaan terdapat jarak
yang cukup panjang untuk membatalkannya. Janganlah engkau berikrar hendak
bersedekah. Lantaran, sebelum sedekah itu dikeluarkannya, aku menghampiri
dan bersahabat dengannya sehingga secara halus dapat ku tahankan niatnya."

Rasulullah SAW pernah memperingatkan: "Sungguh pasti celaka! orang-orang yang selalu akan berada dalam kebaikan.Dan orang-orang yang selalu akan berada dalam kebaikan itu dinamakan kaum musawifun, iaitu orang-orang yang sentiasa menunda-nunda perbuatan baik.

Padahal, pada hakikatnya, manusia tidak memiliki kesempatan kecuali satu
saat saja, iaitu saat sekarang. Maka rebutlah saat yang satu itu dengan
bertaubat dan beribadah.Sebab menurut para sufi, hati manusia tidak putus-putus dihinggapi kekotoran. Debu-debu kesumat akan bergumpul menjadi kristal hasad dengki dan iri. Sifat seperti dengki dan iri adalah noda yang dianggap sebagai penghias kegembiraan dan kepuasan hidup pemiliknya. Mereka lali dengan kenikmatannya, seperti seorang pemabuk nikmat oleh arak, atau seorang yang menagih dadah.

Mereka tidak sedar, dengki dan iri memakan diri sendiri. Mereka tertipu.
Padahal dengki dan iri menyebabkan petaka atas diri sendiri.